Seiring dengan bertambahnya usia, tidak bisa dipungkiri ingatan yang dahulunya lebih mudah dalam mengingat sesuatu perlahan akan memudar.
Mungkin kita pernah dengan mudahnya menghafal pelajaran saat di bangku sekolah atau mengingat tabel periodik saat kelas Kimia berlangsung. Kemudian ketika beranjak dewasa rasanya ingatan tersebut tidak berarti apa-apa. Seolah memori yang biasa diandalkan menjadi semakin sulit.
Layaknya pisau, memori juga perlu diasah setiap harinya agar terbiasa dan terlatih dalam mengingat sesuatu. Karena kerapkali memori yang mudah melupakan akan mengganggu dan membuat diri tidak nyaman ketika hendak melakukan sesuatu.
Bayangkan, kita sudah diniatkan untuk melakukan suatu aktivitas kemudian belum sempat aktivitas itu dilakukan, kita telah lupa. Bukankah sangat mengganggu?
Maka dari itu, untuk menangani persoalan demikian kamu perlu melakukan lima kebiasaan di bawah ini, disimak ya!
Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan
Atur pola tidur

Umumnya, pola tidur berpengaruh terhadap kesehatan kinerja otak dan kemampuan memori dalam mengingat.
Ingat sekali, ketika masa kanak-kanak kebanyakan orang tua menyuruh anaknya agar rajin tidur siang. Namun semasa dewasa, jangan harap hal itu bisa kembali dilakukan. Memiliki pola tidur cukup saja sudah membuat diri bersyukur bukan kepalang. Pasalnya, tidak semua orang memiliki pola tidur cukup.
Itulah mengapa ketika semasa kecil memori ingatan lebih mudah diandalkan. Terasa bedanya ketika menginjak dewasa, yang dipenuhi dengan beragam aktivitas sehingga tidak jarang membuat jam tidur berantakan. Akibatnya kesulitan dalam mengingat sesuatunya.
Dorong diri untuk berolahraga

Kesannya terlihat sepele namun memberi sejuta manfaat. Mungkin segelintir orang masih menganggap berolahraga sebagai hal yang tidak perlu dilakukan karena hanya menyita waktu.
Di samping berguna terhadap kesehatan raga, berolahraga perlu untuk mengembalikan ketenangan batiniah. Tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk berolahraga, cukup meluangkan 10-15 menit. Mayoritas orang yang beranggapan berolahraga tidak perlu sebab menganggap olahraga yang berkualitas hanya dilakukan di indoor atau sekelas tempat gym.
Ketika telah membulatkan tekad untuk berolahraga, apa pun bisa dilakukan semata membiarkan badan bergerak. Baik itu sekadar bersepeda, berlari, atau sekadar jalan pagi sudah dapat dikatakan olahraga. Yang terpenting dari berolahraga ialah kesan memperoleh ketenangan jiwa dan terlibatnya seluruh anggota tubuh untuk bergerak.
Batasi konsumsi gula

Zaman sekarang penggunaan gula dalam konsumsi manis tidak bisa dihindari. Baik makanan maupun minuman lekat dengan butiran-butiran kecil bernama gula.
Bahayanya penggunaan gula secara berlebihan dapat berefek terhadap kesehatan tubuh. Tidak hanya itu, kita mungkin pernah mendengar atau mengatahui bahwa gula dapat membunuh sel-sel dalam otak.
Studi yang dilakukan oleh para pakar pada 2017 menyebut bahwa penggunaan gula dalam kadar tinggi menyebabkan neuroinflamasi atau inflamasi pada otak yang berfungsi sebagai penyimpan memori. Maka dari itu, jangan pernah menganggap remeh dari keberadaan gula, sebab dengannya dapat mengubah segala yang berkaitan dengan fungsi otak.
Aktif bersosialisasi

Masa muda sering disibukkan dengan eksplorasi sebanyak-banyaknya. Bertemu dengan banyak orang dan menjalin relasi dengan mereka tentu memiliki kesan menyenangkan tersendiri. Biasanya kawula muda paling bahagia ketika sudah bertemu dengan banyak orang. Apalagi jika orang-orang tersebut memiliki kesamaan minat, seperti tergabung dalam klub sudah pasti akan meningkatkan kepercayaan diri.
Namun percayalah menghabiskan waktu dengan banyak orang dan menjalin komunikasi dengan mereka akan mencegah dari demensia dini. Selain bermanfaat dalam meluaskan jejaring, rupanya bersosialisasi dapat mencegah dari depresi yang akan berimbas pada kemampuan memori.
Belajar bahasa baru

Jika kamu merupakan tipikal orang yang senang melakukan hal-hal baru, mempelajari bahasa baru bisa menjadi alternatif bagimu. Pasalnya mempelajari hal baru merupakan sesuatu yang menantang dan diperlukan niat lebih dalam melakukannya.
Akan tetapi, yang harus kamu ketahui dari mempelajari bahasa baru bukan sekadar esensinya. Melainkan perjalanan dalam setiap pembelajarannya dan berhadapan dengan kosa kata baru.
Biasanya otak akan membutuhkan waktu lama dalam mengingat hal baru, namun dalam belajar bahasa beberapa kosa kata akan ditampilkan berulang kali dan akhirnya menjadi mudah dalam mengingat tanpa perlu susah payah dalam menghafalnya. Ketika kamu sudah terbiasa dengan hal tersebut, maka tidak menutup kemungkinan kapabilitas dalam mengingatmu akan menjadi mudah.
Itu dia lima hal yang dapat dilakukan untuk membantu dalam meningkatkan kinerja otakmu, nomor berapa yang telah kamu lakukan?
Baca Juga: 3 Cara Mengaktifkan Dopamine dalam Tubuh biar Gak Mudah Stres