Saluton! Kiel vi nomiĝas?
Coba tebak aku lagi ngomong bahasa apa? Perancis? Polandia? No! Ah, kalo gitu fix ini bahasa Rusia, bener kan? Hahaha masih salah. Jerman kali ya? Hmm agak mirip sih tapi bukan itu.
Udah nyerah nih? Oke aku kasih tau ya. Aku lagi ngomong Bahasa Esperanto yang kalau diterjemahin artinya ‘Halo, siapa namamu’. Kalau kamu ditanya seperti ini sama lawan bicaramu, maka kamu jawabnya ‘Mi nomo estas (namamu misal : Sofia)’.
Dalam bukunya, Stano Marček bilang kalau bahasa Esperanto ini semacam bahasa persatuan yang dibuat oleh seorang dokter asal Polandia bernama Ludovic Lazarus (Ludwik Lejzer) Zamenhof pada tahun 1887. Tujuannya agar mempermudah komunikasi bagi orang dengan latar belakang bahasa ibu yang beragam. Makanya, gak heran kalau kamu mengira kalimatku barusan berbahasa Perancis, Polandia, Rusia atau Jerman.
Stano Marček pun setuju kalau Bahasa Esperanto memang memiliki kemiripan dengan bahasa-bahasa tersebut karena Zamenhof menggunakannya sebagai dasar dalam menyusun bahasa Esperanto.
Tapi ada lho beberapa negara yang sehari-hari menggunakan bahasa Esperanto, ya kebanyakan sih negara bagian atau negara mikro gitu kayak San Marino, Republic of Rose Island dan Republic Molossia. Meski sampai sekarang belum diakui sebagai bahasa resmi dunia, tapi bahasa Esperanto tuh udah digunain di berbagai media seperti China Internet Information Center, China Radio International, The Vatican Radio juga majalah daring El Popola Ĉinio. Bahkan, Esperanto sudah masuk dalam kurikulum pendidikan di Hungaria dan China, Wow!
Uniknya lagi nih, bahasa Esperanto tidak punya banyak kata dasar, hanya menambah imbuhan prefiks, sufiks atau gabungan keduanya, udah deh kita bisa nyiptain kata-kata baru. Sama seperti bahasa Inggris, Esperanto juga memiliki aturan sendiri terkait penyusunan kalimat present, past, dan future. Aturannya simple kok, kamu gak perlu ngafalin 16 macam tenses kayak mau ujian semesteran. Cukup tambahin -as kalau present, -is untuk past dan -os kalau future, semuanya tepat dibelakang kata kerja ya. Kata kerjanya pun tidak mengalami perubahan, gak peduli bentuk tunggal maupun jamak.
Terus ternyata eh ternyata, tanpa kita sadari banyak juga kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sebelas dua belas sama bahasa Esperanto contohnya kayak kata kritiki (mengkritik), misio (misi), fakto (fakta), embrio (bakal calon bayi). Jangan-jangan, para penggagas bahasa kita terinspirasi dari bahasa Esperanto kali ya? Pantesan belajar Esperanto cepet banget. Sehari dua hari aja udah lancar tuh.
Gimana, kamu tertarik belajar Esperanto lebih lanjut? Gampang banget, kamu tinggal ikut kursus Esperanto yang diadain sama beberapa lembaga bahasa, atau kamu juga bisa hubungi asosiasi Esperanto untuk mengikuti lokakarya mereka. Kalau sudah lancar, kamu berpeluang untuk ikut kongres Esperanto bersama para penutur Esperanto di seluruh dunia, lho. Keren kan?
Baca Juga: 8 Sorotan Utama Dalam Tradisi Día De Los Muertos Pada Film Coco
- Referensi:
- https://en.wikipedia.org/wiki/Esperanto#Official_use/
- https://www.instagram.com/asosiasiesperanto/?hl=id/
- Marček, Stano. Esperanto dengan Metode Langsung. Asosiasi Esperanto Indonesia.