Ketika tengah dilanda perasaan sedih, secara otomatis kita akan mencari sesuatu yang dapat meredakan perasaan itu. Bagi segelintir orang, mencari pelarian kepada hal-hal yang sifatnya menghibur sudah barangtentu menjadi mekanisme alamiah. Entah bagaimana dan seperti apa bentuknya, setiap orang memiliki coping-nya tersendiri.
Namun tidak dapat dipungkiri, cokelat menjadi salah satu dari sekian alternatif tersebut. Sejak lebih dari 400 tahun silam, cokelat telah eksis dan dikonsumsi karena berguna sebagai penyembuhan.
Hingga saat ini, cokelat dengan olahan dari biji kakao masih menjadi primadona, terutama sebagai teman pereda stres. Semua kalangan dapat menikmati kelezatan cita rasa cokelat.
Terlepas dari itu semua, bagaimana bisa cokelat dengan notabene sebatas camilan, dapat dijadikan acuan dalam memberikan efek menenangkan? Sebenarnya terdapat kandungan apa dalam cokelat sehingga dapat menyalurkan perasaan bahagia ketika memakannya?
Baca Juga: Mau Healing yang Murah Meriah? Kamu Bisa Lakukan Ini!
Kandungan dalam Cokelat
Dilansir dari laman akg.fkm.ui.ac.id, cokelat kaya akan senyawa flavonoid. Kandungan ini terbukti memiliki kemampuan dalam meregulasi suasana hati dan memberikan efek rileks begitu mengonsumsinya. Biasanya kandungan flavonoid terkaya dominan terdapat pada cokelat jenis dark chocolate.
Kandungan lain dalam cokelat ialah feniletelamin. Efek dari kandungan ini mampu menjadi penawar depresi. Ini selaras dengan hasil riset yang pernah dilakukan oleh Universitas di California, Sandiago School of Medicine.
Hasil risetnya mengutarakan bahwa kandungan cokelat mampu mengusir rasa tekanan dan jenuh bagi pemakannya. Inilah mengapa tidak mengherankan hanya dalam satu gigitan cokelat dapat memberikan efek nyaman dan tenang.
Senyawa yang terkandung dalam cokelat itu kemudian mempengaruhi produksi hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Secara logika, ketika suasana hati kita sedang tidak stabil, maka perlunya meningkatkan kadar hormon yang sejalan dengan itu, seperti hormon serotonin. Hormon ini yang kemudian meredakan perasaan cemas. Selain itu, hormon lainnya yang berperan yaitu endorfin, berguna dalam menyalurkan perasaan bahagia.
Cokelat sebagai Asosiasi Ketenangan

Bagi banyak kalangan, cokelat kerap dikaitkan dengan ketenangan. Sensasi saat mengunyah cokelat juga seolah memberikan stimulus untuk sejenak teralihkan dari perasaan gelisah yang berkecamuk.
Apalagi tekstur cokelat yang meleleh dengan lembut begitu menggigitnya. Barangkali yang dicari oleh penikmat cokelat sebagai bentuk ketenangan dan kenikmatan duniawi.
Persepsi yang ditimbulkan dari sebuah cokelat sebagai pemberi ketenangan itu yang akhirnya melekat dalam kepala penikmat cokelat. Mereka beranggapan alternatif memilih cokelat sebagai upaya memberikan perasaan tenang adalah tepat. Memang cukup diakui eksistensi cokelat mampu memberikan efek “berbeda” yang terwujud ketika memakannya.
Di samping dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya, tetap saja mengonsumsi cokelat dalam kadar berlebihan dapat memicu kecanduan. Lebih lanjut lagi akan menjadi kompleks apabila telah memberikan efek berbahaya lain, seperti obesitas.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Playlist Ini Bisa Usir Badmoodmu
Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal demikian ada baiknya apabila “menyadari” sepenuhnya dalam memakan cokelat. Jangan sampai melebihi kadar sewajarnya. Bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan juga tidak baik, bukan? Jadi, sudahkah hari ini memakan cokelat? (*/)