Setitik demi setitik
Air menyentuh permukaan bumi
Terkadang terasa menenangkan
Terkadang bisa menghanyutkan
Genangannya membawa kenangan
Berbagai ingatan yang lalu
Melekat erat mendekapku
Bukan sekedar anganku
Hujan turun tak sendirian
Terkadang bergemuruh
Terkadang mendayu bersama angin lalu
Kehadiranmu mengusik pelangi
Ketika bertentang dengan sinar matahari
Pelangi yang indah itu
Menghiasi langit biru
Wahai hujan tidakkah kau tahu
Betapa hadirmu
Sangat ditunggu
Bagi diri ini yang merindu keindahan pelangi
Namun, hadirmu seringkali disalahartikan
Harapanku hanya satu
Untukmu yang terus berjuang
Melembutkan tanah yang mengeras seperti batu
Teruslah berusaha
Hingga hadirmu bisa mengusik damai