Nabastala
Lindap nabastala malam,
Berteman dersik yang berbisik
Mengusik senandika dalam lara
Jangan tanya akan gemintang dan rembulan,
Sedang absen katanya
Cakrawala bertanya perihal rasa,
Terkadang diri memang butuh untuk sendiri
Namun sepi seolah tak sua diajak berdiskusi
Hening masi saja mendominasi
Menutup bungkam segala persepsi
Teruntuk segala angan,
Swastamita memang sudah berganti peran dengan malam
Namun bentala kan selalu berdamai
Arunika kan menanti esok hari
Bianglala
Jika bianglala terlalu sukar tergapai,
Temukan saja ia pada tatap teduh di seberang sana
Tanyakan padanya,
Saat kelabu tak kunjung usai memayungi bumantara
Sementara ia kan segera hadir menuju tahtanya
Segankah ia? Pantaskah ia?
Memercik seribu tanya dalam jiwa yang tak mampu bersuara,
Lantas, sampai kapan akan terus terjebak dalam perangkap aksara
Hingga semua berjung hening, tergantung dalam angan semata
Sesederhana itukah definisi lara, tuan?