Kesehatan mental menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, terutama di kalangan pemuda. Artikel ini akan menyoroti tren bunuh diri yang menggambarkan krisis kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia.
Berdasarkan data pusat informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Bereskrim Polri terdapat 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023. Ironisnya, pelaku bunuh diri banyak dari kalangan peserta didik baik dari siswa maupun mahasiswa.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan, sepanjang 2023 terdapat 17 kasus anak usia SD hingga SMA mengakhiri hidupnya. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, salah satu pemicu bunuh diri di kalangan peserta didik adalah tingginya ancaman mental health yang memicu depresi. Berbagai tekanan yang diterima peserta didik mulai dari bullying di lingkungan sekolah, hingga tugas sekolah yang bertumpuk membuat mereka rentan mengalami gangguan jiwa.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab para pemuda mengalami krisis kesehatan mental hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Stigma sosial
Para penyintas bunuh diri sering kali merasa terlambat untuk mencari bantuan kesehatan mental karena stigma sosial yang terkait dengan masalah tersebut. Dalam konteks bunuh diri, stigma sosial seringkali melibatkan pandangan negative terhadap orang-orang yang mungkin mengalami masalah kesehatan mental atau yang pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Stigma ini dapat berupa stereotip, prasangka, atau diskriminasi. Hal inilah yang mengakibatkan banyak pemuda yang memilih untuk menyimpan permasalahan nya sendiri, mereka seringkali merasa malu atau takut mencari dukungan karena takut dianggap lemah atau gila.
Para pemuda yang mengalami stigma sosial cenderung merasa kesepian dan terisolasi yang menyebabkan mereka mengalami depresi yang berkelanjutan yang jika dibiarkan terus menerus tanpa pengobatan dapat memicu keinginan untuk mengakhiri hidup.
Baca Juga: Journaling: Cara Efektif Redakan Stress
Krisis identitas
Pemuda sering mengalami pencarian identitas yang kompleks. Pemuda yang mengalami krisis identitas mungkin merasa terisolasi, stres dan tidak mampu menemukan solusi atau jalan keluar dari konflik internal mereka. Jika masalah ini tidak di tangani dengan baik atau tidak ada dukungan yang memadai, mereka mungkin merasa tidak berarti, putus asa dan terjebak dalam perasaan putus harapan yang dalam. Situasi ini dapat meningkatkan risiko pemikiran atau perilaku bunuh diri.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang tepat kepada pemuda yang mengalami krisis identitas, dan menyediakan lingkungan yang aman serta bantuan yang sesuai untuk membantu mereka mengatasi konflik internal dan menemukan identitas yang lebih positif dan stabil.
Pengalaman krisis
Dalam hidup Pengalaman krisis dalam hidup dapat menjadi pemicu serius bagi pemuda yang beresiko untuk melakukan bunuh diri. Pengalaman krisis seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian atau kegagalan besar dalam hidup memberi dampak traumatis yang cukup mendalam. Kehilangan orang tua, saudara, teman dan pasangan dapat menjadi krisis emosional yang sangat berat. Pemikiran ditinggalkan sendirian dapat memicu pemikiran bunuh diri.
Pelecehan juga menjadi faktor yang paling mempengaruhi, pelecehan adalah pengalaman traumatis yang dalam beberapa kasus dapat meningkatkan resiko bunuh diri pada pemuda yang menjadi korban. Korban dari pelecehan seksual merasa putus asa dan kehilangan harga diri, ini juga dapat menyebabkan korban mengalami trust issue dan sulit buat mempercayai orang-orang disekitarnya sehingga korban menciptakan pemikiran bunuh diri dan memicu hasrat untuk melakukannya.
Baca Juga: 6 Cara Menghadapi Lingkungan Toxic di Tempat Kerja biar Tetap Waras
Pencegahan bunuh diri adalah masalah sosial yang kompleks, tetapi bukan alasan kita untuk mundur. Into The Light, komunitas edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia menyarankan orang-orang yang memiliki keinginan bunuh diri agar menghubungi layanan kesehatan terdekat. Karena jika kamu bunuh diri kamu juga akan membunuh orang yang mencintaimu.