Semakin bertambah usia, tekanan hidup manusia akan semakin besar, ditambah ruang pertemanan yang kian menyempit. Faktanya, seberapapun besar beban yang dihadapi, kita tetap memerlukan tempat untuk menyalurkan emosi dengan cara yang sehat, agar tidak berakibat pada depresi.
Dalam dunia psikologi, Salah satu alat yang direkomendasikan untuk menyalurkan emosi adalah dengan cara menulis. Journaling merupakan kegiatan menuangkan seluruh pikiran dan perasaan kedalam sebuah tulisan agar kita bisa lebih memahami emosi yang dirasakan.
Dilansir dari Klik dokter, Menurut Dr. James Pennebaker, seorang psikolog dan ahli terkemuka di bidang Expressive Writing, journaling dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia. Selain itu, journaling juga dapat membuat kita lebih mengenal diri sendiri dan membantu mengendalikan stress akibat terlalu menumpuknya beban pikiran.
Baca Juga: Mau Healing yang Murah Meriah? Kamu Bisa Lakukan Ini!
Metode Journaling yang sesuai kebutuhan
Riliv membagi 3 metode journaling yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi:
Gratitude Journal
Metode ini dilakukan dengan menuliskan hal-hal yang kita syukuri setiap harinya. Tujuannya, kita akan terfokus pada hal positif dan melupakan pikiran negatif yang terkadang membuat kita melihat masalah secara subjektif. Apabila suatu hari ditimpa beban yang berat, lembaran pengingat yang telah kita tulis akan membuat lebih bersyukur terhadap hal-hal yang sudah dilalui.
Emotional Release Journal
Menuliskan setiap detail respon emotional yang kita alami merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan stress akibat kejadian yang kita alami. Dengan menerapkan metode ini, kita akan lebih mudah menerima emosi dan secara tidak langsung membantu merekonstruksi ulang cara kita menghadapi situasi.
Bullet Journal
Penerapan metode ini dilakukan dengan cara menuliskan semua hal yang kita kerjakan setiap harinya, seperti tujuan apa saja yang ingin dicapai, kegiatan harian, dan memori apa saja yang tidak ingin kita lupakan. Metode Bullet Journal dapat membuat seseorang menjadi lebih terorganisir dan membantu menjaga pikiran agar tidak mudah tertekan.
Journaling dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rentang waktu harian atau setiap minggu. Ketika mengalami stress, kita cukup menuangkan emosi yang sedang dirasakan sebanyak 10-20 menit, dan manfaatnya akan dirasakan secara langsung, berbeda dengan ketika memendam emosi dalam pikiran sendiri.
Baca Juga: Gen Z Indonesia Krisis Mental Health, Simak Tips Ini biar Tetap Waras!
Dalam proses menulis, emosi–emosi tersebut sedikitnya dapat dikeluarkan dan beban pikiran perlahan akan hilang dengan sendirinya. Untuk lebih efektif, lakukan juga beberapa hal di antaranya seperti berolahraga, makan sehat, bermeditasi, dan tidur yang cukup.