Kontributor: Gendhis
Sapa sih yang enggak sumpek di lingkungan kerja? Senyaman-nyamannya tempat kerja kalian pasti ada satu atau dua hal yang nggak cocok di diri kalian kan? Ayo jujur aja deh hehehe.. Nah di sini aku mau sharing info tips (tentunya, ini dari pengalaman pribadi aku sendiri) yang bisa kalian aplikasikan di kehidupan kerja kalian.
Jadilah medioker!
Medioker adalah istilah untuk penyebutan standart, atau biasa-biasa saja. Yap! Jangan takut jadi pribadi yang biasa-biasa aja. Karena dengan begitu kalian tidak akan dimanfaatkan dan tidak pula mendapatkan dan mendengarkan hal-hal yang bisa menjadi negative energy di diri kalian. Menjadi medioker tidak membuat kalian terlihat payah kok, justru hal tersebut merupakan salah satu penciptaan boundaries dari kalian sendiri agar tidak terhanyut dengan kondisi lingkungan kerja yang “toxic”.
Jangan pernah menceritakan masalah pribadi
Bukannya tidak boleh, tapi ada baiknya kita benar-benar menciptakan boundaries yang baik antara kita dan rekan kerja. Karena rekan kerja selamanya tetap menjadi “rekan kerja”.
Kecuali… kamu sudah kenal bertahun-tahun dengan rekan kerjamu tersebut dan benar-benar merasa aman bisa sharing anything dengannya, monggo silahkan… But! Jika kamu baru mengenal rekan kerjamu baru-baru saja dan setelah masuk di perusahaan tempat kamu kerja, saranku no ya guys, apalagi jika kalian sudah ngerti tabiatnya, dih.. big no!
Baca Juga: Journaling: Cara Efektif Redakan Stress
Berbagi ceritalah dengan orang-orang yang tepat
Kendati demikian, aku tidak melarang teman-teman untuk sharing anything kepada orang lain kok. Ciptakan persahabatan di luar dunia kerjamu, dengan orang-orang yang kalian percayai dan kalian sayangi. Ceritakanlah tentang apapun.
Tentang drama di dunia kerja, tentang orang-orang di dunia kerja, tentang hari sibuk kalian, tentang kesulitan bahkan kemudahan yang kalian hadapi di dunia kerja dengan sirkel kalian (yang tentunya tidak ada hubungan apapun dengan dunia kerja kalian).
Dengan begitu, kalian tidak memendam semuanya sendiri. Kalian tidak akan merasa berat dengan menanggung semuanya sendiri. Bahkan mungkin, kalian akan terbantu merasa relieved dengan sahabat-sahabat kalian yang ikutan beremosi dengan cerita kalian, ahahaha…
Jangan bersedih jika tidak ada yang mengajakmu berkubu!
Baik di perusahaan skala kecil atau besar, dengan jumlah karyawan yang sedikit ataupun banyak, jangan pernah kalian mau untuk diajak berkubu alias bolo-boloan. Jangan pernah takut menjadi introvert di lingkungan kerja. Justru, hal itu amat sangat membantumu dalam menjaga mental agar tidak ternutrisi oleh pembicaraan negatif.
Bergembiralah jika tidak ada yang mengajakmu berghibah karena dengan begitu kamu juga tidak perlu untuk memberikan komentar, sehingga perkataanmu pun tidak bisa dijadikan adu domba si sialan ini saat dia tidak suka denganmu.
Jika tidak ada teman, kamu malah bisa melakukan sesuatu yang produktif. Kamu bisa fokus menyelesaikan pekerjaanmu dengan cepat dan tepat, mendengarkan musik dengan headphone atau headset, membaca buku jika sedang senggang, atau latihan menulis.
Yaahh.. jika kamu berkenan, kamu juga bisa menawarkan bantuan kepada rekan kerjamu yang masih hectic. Atau sebaliknya, jika kamu sudah longgar dan tidak tahu mau ngapain, dan ada teman kerjamu yang meminta tolong, kalau kamu berkenan kamu bisa membantu mereka.
Jangan terlalu dengerin dan masukkan ke dalam hati omongan rekan kerjamu!
Lidah itu memang tidak bertulang ya guys! Manusia bebas beropini seperti apa, rekan kerjamu pun bebas bilang apa aja di kamu. Tapi ingat! Jangan pernah masukkan ke dalam hati, apapun omongan rekan kerjamu yang mungkin menyakiti hatimu.
Entah itu bodyshaming, bercandaan seksual, bercandaan bapak-bapak, bercandaan ibu-ibu, bahkan sambatan kehidupan rumah tangga mereka yang membuatmu sangat amat grisihen. Kamu cukup menjadi pendengar “iya iya” saja. Jika hal itu membuatmu tidak nyaman dan aman, kamu bisa put your headphone on and chill..
Pegang erat motto “Datang, Kerja, Pulang, Gajian”
Motto ini benar-benar berpengaruh besar jika diaplikasikan guys, percayalah! Selain meringankan diri dari dosa ghibah antar rekan kerja (di tongkrongan udah sering ghibah, masa’ di tempat kerja ghibah lagi, numpuk dosa shayyy), kamu bisa jadi fokus mengerjakan tugas kerjaanmu, kamu bisa selesai tepat waktu, tidak membuang-buang waktumu yang penting, dan kamu tidak perlu ternutrisi oleh hal-hal yang negatif, yang bisa membuat mentalmu breakdown.
Fokus untuk, datang kerja – kerjain kerjaan – selesai – pulang. Repeat. Ada kalanya mungkin bosan, itu hal yang wajar kok. Kamu bisa isi dengan me time sepulang kerja dengan mengunjungi cafe-cafe baru, jajan seblak pinggir jalan, atau mengajak temanmu untuk melepas penat sebentar.
Baca Juga: 6 Tips Jaga Kesehatan Mental buat Job Seeker
6 tips di atas, bisa kamu aplikasikan jika kamu merasa cocok untuk diaplikasikan dan jika rekan kerjamu benar-benar tidak bisa ditolerir lagi sifat menyebalkannya dan sifat tidak suka lihat orang lain senangnya alias julid to the max. Kenali kondisi lingkungan kerjamu dulu, tidak semua tempat kerja memang se toxic itu, tapi juga tidak dipungkiri kalau semua tempat kerja sebaik itu.
Put yourself first. Itu yang paling utama. Jangan biarkan mentalmu breakdown hanya gara-gara seekor makhluk yang sangat amat tidak tahu kondisi itu ya. Love yourself guys. You all guys are precious in your own way. Semangatttttt!!!