Aku terlahir dari bahasa dan kajian
Sebuah pengakuan kanal masa depan
Dengan alur penuh kejutan
Ragaku kian benderang mengikuti zaman
Namun semakin rapuh karena keadaaan
Keadaan mencengkam atas sebuah pertikaian
Ada yang berteriak menyebutku kebanggaan
Namun, banyak pula cerita tentang kesalahan
Hanya bisa menunduk malu meratapi kebingungan
Dikala potret diri sudah tak bisa menahan perbedaan
Jika sudah menjadi peradaban,
Mengapa mudah diretas tanpa pertanggung jawaban?
Apa karena oknum berandalan?
Yang sengaja mencari untung dari setiap perdebatan
lalu memanipulasi diatas penderitaan
Lantas siapa yang berhak menuliskan,
tentang makna retorika kehidupan?
Merajah diskriminasi; membungkam kemunafikan;
Mengusung dialek amunisi; memberantas kebodohan?
adalah kita yang utuh jadi satu!
Dari mantra
Dalam kata
Menjadi tautan asuh literasi