Viral! pasangan muda bermesraan di taman, dan bahkan yang terbaru ini ada sepasang pemuda yang melakukan ciuman di kafe. Dengan dua kejadian seperti ini melihatkan semakin tidak karuan para pemuda sekarang dengan gaya pacaran yang tidak elok dilakukan di tempat-tempat umum.
Entah karena mereka terobsesi dengan gaya pacaran para artis atau justru gaya pacaran negara-negara barat yang sudah mulai menjadi acuan para pemuda untuk berpacaran saat ini.
Pacaran semakin marak dilakukan oleh para pemuda. Bahkan orang tua pun memberikan kebebasan terhadap putra putrinya untuk berpacaran. Trend pacaran saat ini sudah dianggap kebablasan. Yang dimaksud kebablasan adalah gaya pacaran mereka sudah tidak sewajarnya .
Dengan dunia digital semakin canggih, dan media sosial sangat mudah didapatkan mereka dapat meniru gaya pacaran artis, aktor, maupun figure publik.
Banyak yang kita ketahui gaya pacaran saat ini bak sudah bersuami istri. Saling berkabar mengenai hari ini, saling memberikan perhatian mengingatkan makan, lebih” saling memberi hadiah satu sama lain. Yang sangat disayangkan ada beberapa pasangan yang sudah melakukan hubungan suami istri. Dan yang mereka lakukan bukan hanya sekali dua kali, bahkan hampir sering mereka melakukan hal tersebut.
Memang pacaran selalu merujuk kepada hal yang negatif saja, namun ada juga yang pacaran malah menghasilkan hal yang postif bagi mereka yang menjalankan. Seperti belajar bersama, saling support satu sama lain, dan saling membantu dalam hal yang baik. Bahkan juga banyak beberapa orang pacaran melakukan bisnis bersama sebagai modal bakal pernikahan mereka kelak.
Tak banyak dari orang berpacaran berakhir di pelaminan, hubungan mereka harus kandas di tengah perjalanan. Banyak faktor yang menyebabkan hubungan orang pacaran harus usai mulai dari tidak cocok satu sama lain, terhalang jarak untuk menjalankan hubungan tersebut, hingga tidak mendapatkan restu orang tua satu sama lain.
Putus cinta menyebabkan para remaja harus punya pelarian atau semacam kegiatan yang menyebabkan mereka setidaknya tenang dan bisa melupakan asmara yang telah rasakan sebelumnya. Beberapa dari mereka melakukan kegiatan yang negatif seperti mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, hingga bunuh diri sebagai jawaban atas kandasnya hubungan mereka dengan pasangannya.
Tak heran kasus bunuh diri akibat putus cinta menjadi penyumbang kasus pembunuhan di Indonesia, terakhir kasus bunuh diri diakibatkan putus cinta terjadi di Jimbaran pada bulan September tahun ini.
Namun banyak juga para remaja putus cinta melakukan hal-hal yang positif, seperti halnya hijrah yang lagi trend pada akhir” ini. Contohnya ada kajian rutin yang dilakukan oleh beberapa ustad yang sangat cocok dengan kaum milenial seperti dari Ust. Hanan Attaki, Habib Muhammad bin Anies, Gus Iqdam, dan juga Habib Ja’far.
Mereka mengemas dakwah kepada kaum milenial dengan bahasa maupun tutur kata yang sangat santai namun mudah diterima oleh para remaja.
Dengan kegiatan seperti ini para remaja yang sedang putus cinta tidak hanya menjadikan hijrah untuk menjadikan pelampiasan belaka untuk move on dari masalah asmaranya, lebih-lebih mereka bisa berubah untuk lebih bertaqwa kepada Tuhannya dan menjauhi apa yang dilarang agama seperti pacaran tersebut.
Baca Juga: Menyoroti Tren Bunuh Diri: Pemuda Indonesia Dalam Krisis Kesehatan Mental