Tragedi Kapal Sewol, siapa yang tidak tahu akan peristiwa memilukan tersebut?
Pada 16 April 2014 silam, sebuah kapal ferry, Sewol, mengangkut setidaknya 476 penumpang yang didominasi oleh siswa SMA Danwon. Rencananya, mereka hendak melakukan karyawisata dari Incheon menuju Pulau Jeju.
Sayangnya, kurang lebih 20 km setelah kapal dijalankan, kapal tersebut justru mulai miring yang diduga adanya kerusakan internal. Alhasil, sejumlah 304 penumpang tewas dan kebanyakan adalah para siswa sekolah.
Hal ini memicu kontroversi di Negara Ginseng sana karena dianggap sebagai kelalaian pemerintah terutama dalam transportasi publik. Ditambah lagi, sang kapten justru melarikan diri sehingga divonis sebagai pembunuhan dan kemudian dihukum seumur hidup.
Tidak hanya itu saja, bahkan sang wakil kepala SMA Danwon yang telah selamat kemudian memilih bunuh diri karena merasa bersalah. Tragedi ini masih menjadi peristiwa memilukan dan terus diperingati setiap tahunnya. Peringatan akan tenggelamnya kapal Sewol tersebut turut dilakukan oleh para musisi dengan “sengaja” menciptakan beberapa lagu tentang tragedi tragis tersebut.
1. Yellow Ocean – Cheetah, Jang Sung Hwan
Lagu K-Pop yang “sengaja” diciptakan untuk memperingati Tragedi Kapal Sewol adalah Yellow Ocean, hasil kolaborasi antara rapper Cheetah dan siswa SMA bernama Jang Sung Hwan. Secara tidak langsung, lirik dari Yellow Ocean ini tidak hanya tentang para korban insiden tenggelamnya kapal tersebut, tetapi juga kritikan keras terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
Lagu Yellow Ocean ini pertama kali dibawakan pada acara Nation of Hip Hop episode 27 Desember yang bahkan dinyanyikan bersama-sama dengan seorang siswa SMA bernama Jang Sung Hwan. Cheetah yang notabene merupakan rapper ternama, menyanyikannya dengan penuh perasaan akan ketidakberdayaan para korban saat detik-detik kapal mulai tenggelam.
Lalu disusul oleh suara Jang Sung Hwan yang seolah bertanya
“Apakah tidak ada siapapun di luar sana?”,
seolah menggambarkan para korban yang tidak berdaya dan bertanya-tanya ‘mengapa mereka belum mendapatkan bantuan saat itu juga…’
2. Spring Day – BTS
Grup K-Pop ternama BTS pun turut “sengaja” menciptakan lagu Spring Day. Lagu ini disebut-sebut didedikasikan khusus atas Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol ini. Secara keseluruhan, lagu yang rilis pada album “You Never Walk Alone” ini menggambarkan kerinduan dari para korban yang selamat kepada rekan-rekannya yang tidak selamat. Lagu ini cukup emosional untuk para korban Sewol yang hingga detik ini masih bertahan hidup.
FYI, memang BTS tidak pernah menyebutkan secara gamblang bahwa lagu Spring Day diciptakan khusus untuk tragedi tersebut. Namun, dalam wawancara mereka di Majalah Esquire, beberapa member BTS mengonfirmasi bahwa lagu Spring Day didasarkan pada sebuah peristiwa kelam di Korea Selatan.
Salah satu liriknya berkata bahwa
“even for a day, I haven’t forgotten you…”
mengekspresikan bahwa penyintas tragedi Kapal Sewol akan terus mengingat para korban yang merupakan teman-teman terdekat mereka.
3. Always Remember – TANY
Mendiang penyanyi TANY yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018 silam ini turut “sengaja” menciptakan lagu untuk Tragedi Kapal Sewol. Sebuah mahakarya tersebut berjudul Always Remember. Lagu Always Remember ini sekaligus menjadi debut dari penyanyi bernama asli Kim Jin Soo tersebut.
Penyanyi kelahiran 1997 ini mengharapkan bahwa melalui lagu Always Remember, orang-orang tidak akan pernah lupa akan rasa sakit yang dialami para korban.
TANY juga menjelaskan bahwa korban dari kecelakaan tragis tersebut kebanyakan adalah orang-orang yang seusia dengannya sehingga tentu saja menjadi pembahasan yang amat sensitif dan sembarangan.
Selang setahun enam bulan, TANY yang kala itu masih berusia 21 tahun, meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.
4. Red Light – f(x)
Siapa sangka jika lagu Red Light milik grup f(x) ini justru mengkritik pihak-pihak terkait penyebab tenggelamnya Kapal Sewol tersebut. Ada beberapa frasa yang menyatakan hal tersebut seperti “when everything sinks” (saat semuanya tenggelam), “warning” (peringatan), “emergency exit” (pintu darurat), hingga “collision” (tabrakan).
Hal ini dapat dikatakan sebagai langkah “berani” dari SM Entertainment karena merilis lagu sindiran tersebut. Lee Sung Soo, pimpinan tim produksi di agensi tersebut mengkonfirmasi bahwa lagu Red Light ini memang dihadirkan untuk mengkritik tragedi tersebut, terutama bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas 300-an korban tersebut.
5. The Light – The Ark
Jika kamu menonton MV dari lagu The Light oleh grup The Ark ini pasti langsung menyimpulkan bahwa kecelakaan yang dialami sang tokoh itu mirip dengan tragedi tenggelamnya Kapal Sewol. Yap, lagu The Light memang “sengaja” diciptakan untuk menghormati tragedi tersebut.
Alur dari MV ini berupa ibu dan anak gadis yang memiliki hubungan sangat dekat bahkan seperti sahabat. Keduanya menjalani kehidupan sangat baik dengan banyak candaan yang membuat mereka tampak sangat hangat. Hingga suatu waktu, sang anak hendak pergi karyawisata bersama teman-teman sekelasnya.
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju halte untuk menunggu bus sekolah si anak dan si ibu melanjutkan pergi bekerja menjadi pelayan di sebuah restoran. Saat fokus bekerja, betapa terkejutnya sang ibu mendapati berita tentang sebuah kecelakaan bus yang ternyata adalah bus milik putrinya. Adegan semakin mengharukan setelah ditampilkan bagaimana kehidupan sang ibu yang menjalani hidup sendirian tanpa kehadiran anak gadisnya lagi.
Hal ini memperlihatkan bagaimana sudut pandang para orang tua dari para korban meninggal atas tragedi tersebut yang harus menjalani kehidupan tanpa anak-anak mereka lagi.
6. One of These Nights – Red Velvet
Lagu K-Pop yang “sengaja” diciptakan untuk menghormati Tragedi Kapal Sewol selanjutnya adalah One of These Nights oleh grup Red Velvet. Sekilas, MV yang ditampilkan dari lagu mellow ini memang tampak apik, tetapi ternyata ada banyak teori yang menunjukkan bahwa kelima member Red Velvet mewakili para korban dari tragedi tersebut.
Mulai dari Joy yang mengenakan gaun kuning, simbolisme akan harapan dan mewakili para penyintas yang berhasil selamat dari tragedi tersebut. Ada Wendy yang mewakili para korban tidak selamat dan ditunjukkan pada adegan Seulgi yang menemukannya dalam keadaan basah kuyup.
Ada pula Yeri yang mewakili korban tidak selamat dengan adegan tertidur lelap di atas perahu penuh air. Lalu Seulgi mewakili para korban yang sebenarnya sudah tahu bahwa kapal tersebut akan tenggelam, tetapi telah terlambat untuk melarikan diri.
Terakhir, ada Irene mewakili para korban yang mengikuti instruksi kru kapal untuk tetap menunggu bantuan datang.
Jika kamu ingin membaca teori dari One of These Nights ini, dapat klik ini.
7. Ribbon in The Sky – B.A.P
Sesuai dengan judulnya saja, lagu Ribbon in the Sky yang dinyanyikan oleh grup senior B.A.P ini memiliki terjemahan ‘pita yang ada di langit’. Frasa “pita” tersebut menjadi simbolisme akan penghormatan bagi para korban Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol sekaligus duka mendalam bagi keluarga korban hingga detik ini.
Lagu yang diciptakan oleh Bang Yong Guk, selaku leader dari B.A.P ini memiliki lirik berupa
“The logic of that power makes me angry”
yang mengungkapkan bagaimana kritikan sosial terhadap pemerintah akan tragedi tersebut. Banyak warganet yang merasa bahwa lagu ini patut mendapatkan penghormatan karena penuh dengan lirik mendalam.
8. River – Kim Yoon Ah
Kim Yoon Ah yang notabene adalah seorang penulis lagu sekaligus vokalis dari grup band Jaurim ini juga pernah menciptakan lagu berjudul River yang didedikasikan untuk tragedi Sewol. Lagu River ini masuk ke album solo ke-4 yang bertajuk “The Pain of Others” rilis pada Desember 2016.
Secara tidak langsung, lagu ini menggambarkan kerinduan para keluarga dan teman-teman dari korban tragedi Sewol tersebut. Khususnya para keluarga korban yang perlahan menyadari bahwa anak-anak mereka tidak akan pernah kembali.
9. There Must Be – Joo Hyo ft HA:FELT
Lagu K-Pop yang diciptakan untuk menghormati Tragedi Sewol selanjutnya adalah There Must Be, hasil kolaborasi antara penyanyi Joo Hyo dan HA:FELT (nama panggung dari Park Ye-Eun ex-Wonder Girls).
Sebenarnya, baik dari pihak Joo Hyo maupun HA:FELT sendiri memang tidak pernah mengkonfirmasi bahwa lagu There Must Be ini dirilis untuk penghormatan akan Tragedi Sewol. Namun secara tidak langsung, liriknya berupa
“Here’s hoping a small movement will create a big miracle…”
yang mana dapat menjadi ungkapan akan keyakinan para masyarakat Korea Selatan yang turut berpartisipasi dalam Kampanye Pita Kuning (Yellow Ribbon Campaign).
FYI, pada gerakan kampanye tersebut, orang-orang akan mengikatkan pita berwarna kuning di gerbang depan SMA Danwon untuk penghormatan kepada para korban. Tidak hanya itu saja, gerakan kampanye ini juga berupa postingan sosial media yang berisikan foto pita berwarna kuning sebagai bentuk belasungkawa.
10. Still There, Still Here – Lucid Fall
Lagu K-Pop terakhir yang digadang-gadang memang diciptakan untuk menghormati Tragedi Sewol adalah Still There, Still Here oleh solois Lucid Fall. Secara keseluruhan, lagu ini mengambil sudut pandang para penyintas tragedi tersebut yang sering merasa rindu sekaligus kehilangan dalam waktu bersamaan.
Tak diragukan lagi bahwa sebagian besar penyintas Tragedi Sewol ini rentan mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) alias gangguan kejiwaan pasca trauma. Maka dari itu, lagu Still There, Still Here ini menjadi penyemangat bagi para korban selamat untuk tetap menjalani hidup dan tidak perlu merasa bersalah akan tragedi memilukan tersebut.
Solois Lucid Fall turut menggunakan metafora berupa kupu-kupu kuning yang diartikan sebagai para korban untuk meminta para penyintas supaya tetap hidup.
Sumber: