Saya selalu sepakat kalo Surabaya juga disebut sebagai kota kuliner. Pasalnya, banyak menu makanan yang enak-enak di sini. Mulai dari rawon, bakso, bebek, soto, dan berbagai macam lainnya. Tapi, ada satu makanan yang sering luput dari pilihan orang-orang ketika berkunjung ke Surabaya. Yakni, Nasi Goreng Krengsengan.
Saya enggak tahu pasti nasi goreng varian ini asalnya sejak kapan dan dari mana. Pokoknya, di Surabaya banyak banget yang jual. Rasanya-rasanya hampir semua pedagang nasi goreng jual, deh.
Karena itu, sebagai Akamsi, saya merekomendasikan agar kuliner satu ini kalian cicipi ketika berkunjung ke Kota Pahlawan. Menurut selera saya, nasi goreng satu ini nggak kalah mantap dengan menu makanan lainnya.
Bukan Daging, Tapi Mie
Kalo kalian berekspetasi nasi goreng ini ada taburan daging sapinya, mohon maaf, kalian harus kecewa dari sekarang. Sebab, arti “krengsengan” di menu makanan ini bukan seperti yang kita kenal pada umumnya.
Kalo biasanya “krengsengan” dipahami sebagai makanan yang berisi tumisan potongan daging sapi ataupun kambing. Nah, di makanan ini krengsengan berarti dicampur dengan mie kuning.
Jadi, selain nasi goreng dengan ayam, telur, acar, dan sawi, kalian juga akan menemukan mie di makanan ini. Kalo harus dikalkulasikan takaran tiap porsinya, berarti 70% nasi dan 30% mie.
Rasanya enak, gurih, dan nendang
Uniknya, semua bahan utama nasi goreng krengsengan dimasak bersamaan, lho. Nasi, mie, dan ayamnya mendapat bumbu yang sama. Jadi, enggak cuma sekedar topping seperti nasi goreng pada umumnya.
Karena itu, nasi goreng ini rasa bumbunya nendang banget. Wong semua bahannya kebagian bumbu. Kalo kalian cicipi pertama kali, beuhh, saya jamin satu porsi langsung tandas.
Sekedar informasi, nasi goreng di Surabaya warnanya oren ke merah-merahan, ya. Intinya menyala banget. Beda dengan beberapa daerah lain yang justru bewarna pucat. Meski warnanya menyala karena saos, tapi nasi goreng di sini enggak berasa saos, kok. Justru rasanya gurih banget. Percaya deh.
Porsinya Jumbo, Harganya Affordable
Setahu saya, nasi goreng di kota ini jenisnya ada tiga, nasi goreng biasa, jawa, dan krengsengan. Nah, dari ketiga jenis tadi, nasi goreng krengsengan lah yang paling besar ukurannya. Porsinya selalu penuh satu piring. Apalagi kalo dibungkus, makin banyak lagi. Selama ini, saya nggak pernah mampu menghabiskannya sendiri, saking banyaknya.
Selain itu, harga nasi goreng ini terbilang murah, apalagi dengan porsinya yang melimpah. Setiap piringnya dibandrol dengan harga 12-20 ribu, tapi rata-rata 15 ribu, sih.
Pokoknya, kalo kalian membeli kuliner ini dalam keadaan perut kosong melompong, pasti selesai makan auto kenyang dan dompet pun tenang.
Rekomendasi Tempat
Seperti yang saya bilang, penjual nasi goreng krengsengan ini banyak, bisa kalian temukan hampir di semua pedagang. Tapi, tentu enggak semuanya enak. Daripada kalian zonk dan berujung ngomel-ngomel, saya akan berikan rekomendasi tempat yang pernah saya coba.
Pertama, TGP di Manukan, Surabaya Barat.
Lokasi tepatnya berada di sebrang terminal dan sebelah pom bensin manukan. Di gerobak nasi gorengnya kalian akan menemukan stiker “TGP”. Info lebih lanjut kalian bisa klik di sini.
Kedua, Pak Kumis, di Taman Apsari, Genteng, Surabaya Pusat.
Dari taman apsari kalian bisa berjalan ke arah barat hingga bertemu tempat nasi goreng bertenda. Biasanya yang paling ramai pengunjung. Dan, di banner warungnya bertuliskan “Jokodolog”. Kalian bisa cek di maps ini.
Ketiga, Cak Tommy, di Taman Apsari, Genteng, Surabaya Pusat.
Lokasinya dekat hotel Kampi, tepatnya di sebrang alfamart. Gerobaknya bewarna putih dan bertuliskan “Cak Tomi”. Kalian bisa kepoin di sini.
Tiga rekomendasi di atas menjadi tempat yang paling sering saya kunjungi, dan saya harap nggak gagal di lidah kalian. Tapi, senggak enak enggak enaknya kuliner di Surabaya, pasti tetap enak, kok!
Baca Juga: Harga Makanan dan Minuman di Wantutu Cafe Surabaya, Cocok Banget Untuk WFC