Kontributor: Afriza Saharlina
Editor: Soffya Ranti
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah pasti tidak lepas dari sifat konsumtif. Demi memenuhi sifat tersebut, tak jarang uang menjadi alat tukar utamanya.
Salah satu contoh sederhana penggunaan uang adalah membantu kita dalam memenuhi kegiatan bertransaksi. Mulai dari sekadar keinginan mencicipi jajanan pinggir jalan hingga pemenuhan kebutuhan primer tambahan, layaknya melengkapi koleksi lipcream aneka warna nude.
Terlebih lagi Generasi Z (Istilah yang merujuk pada masyarakat kelahiran 1997 – 2012) memiliki daya konsumtif cukup massif. Tak dipungkiri lagi, hal ini dipengaruhi juga dengan adanya proses transaksi yang lebih mudah.
Contohnya saja belanja online di berbagai marketplace hingga berbagai platform media social yang terus menjejali promo menggiurkan. Hal ini tentu didukung dengan adanya proses pembayaran lebih praktis menggunakan Mobile Banking (M-Banking/layanan perbankan online.)
Sebenarnya, apabila kita menilik dua sisi, adanya M-Banking tak hanya memudahkan dalam transaksi lebih praktis. Bagi sebagian pengguna yang condong tidak dapat mengendalikan perilaku konsumtifnya, akan merasa lebih boros.
Namun hal ini tentu saja kembali pada perspektf dan opini masing-masing individu. Bagi saya, ketika pengguna dapat dengan bijak mengendalikan daya belanja, M-Banking justru tidak mempengaruhi kesehatan finansial seseorang.
Maka dari itu, kemudahaan berbagai aplikasi yang hadir saat ini untuk transaksi online justru harus diimbangi dengan pengetahuan dasar akuntansi. Apabila kita mundur sedikit, ilmu ini memang sudah kita kenali sejak dini. Salah satunya komponen paling dasar akuntansi adalah mengenali istilah debit dan kredit (uang masuk dan keluar).
Apa Itu Akuntansi?
Menurut Carl S. Warren, James M.Reevedkk, akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang menyajikan laporan keuangan yang diperuntukkan pemangku kepentingan terkait aktivitas ekonomi serta kondisi perusahaan. atau dalam kalimat lain. Akuntansi merupakan sebuah ilmu yang membantu seseorang dalam mengatur keuangannya.
Namun sebenarnya bagi sebagian masyarakat yang mengenyam dam mempelajari ilmu ini (termasuk saya), akuntansi tak hanya sekadar skema uang masuk dan keluar.
Justru terdapat berbagai komponen tertentu yang penting dan harus diperhatikan, seperti mengenali neraca saldo, jurnal, atau sistem periodik dan perpetual, FIFO dan average, dan lain sebagainya.
Bagi saya, mempelajari seluk beluk akuntansi lebih mendalam tentu memberikan pengetahuan lebih kompleks dan membawa dampak luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya bijak dalam menggunakan dan mengelola keuangan lebih sehat. Saya sendiri merupakan golongan Gen Z yang dijejali berbagai kemudahan dalam transaksi online.
Maka dari itu, bagi saya memilih mempelajari akuntansi lebih dalam tak hanya berdampak pada karir di masa depan. Namun juga secara tak langsung mengubah perilaku konsumtif sehari-hari. Terutama dalam pengambilan keputusan tertentu yang berkaitan dengan keuangan pribadi.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan dan Investasi