Satir
Sesarkas itukah?.
Semenjadi bagaimanakah?.
Sampai tak adakah sedikit kalimat indah?.
Yang menyasar di telinga.
Tuk lontarkan lewat lisan?.
Selaksa peristiwa.
Ioni menyudahi.
Mengambinghitamkan “bercanda”.
Melontarkan dengan sengaja.
Seolah semua hanya guyonan belaka!.
Apakah ini namanya etika berbicara?.
Anomali
Mengalun alon-i sebuah revisi fiksi.
Menyisir sekata mini.
Merangsang fikiran “apaan ini”.
Bersekian-sekian hari, membeda diri.
Selapis memanipulasi atau bersenda gurau komedi.
Apa ini siasat berkamuflase?.
Merayap kecil.
Tuk genggami bintang.
Titik Koma
Bertanya menanyai.
Berargumen menyanggahi.
Berangan membatasi.
Kata “iya juga si” seolah menghipnotis semua yang selalu di luar tangan Illahi.
Menarik diri.
Berkecamuk pada satu poros sisi introspeksi.
Silih bergantinya kata “saat ini, besok dan suatu saat nanti” bergulir di pikiran ini.
Seakan tanda tanya misteri.
Entah kapan?.
Siapa dulu?.
Selalu kata horor yang menghiasi tuk menuju kehidupan hakiki.
Tinggal insani me- manuver nafsu diri tuk memperdekat ikatan hati dengan Sang Pemberi Rizki.
Pernah diposting di akun pinterest @coretan_frasaa