Awal mula kehancuran Clara disebabkan sebuah pamflet berjudul Clara’s Secret Love Life As Told By Daisy. Kehidupan Percintaan Clara, dan Trauma Transgenerasi di keluarga menjatuhkan kesempatannya untuk tetap berkilau di layar kaca.
Banyak video di Youtube atau sumber lainnya yang menyatakan Daisy tergiur kekayaan Clara, tetapi kalau itu benar, harusnya aktris film bisu itu masih terlilit hutang sampai sahabatnya dibawa ke pengadilan. Pada akhirnya, aku memilih Heart Starts Pounding—sebagai referensi yang logis dengan pertemanan antar perempuan yang seringkali kandas karena ada rasa ingin mengalahkan satu sama lain demi reputasi atau pria.
Trauma Clara Bow yang Membekas
Clara Gordon Bow, lahir pada 29 Juli 1905 di Brooklyn. Ia memiliki perbedaan dari anak perempuan umumnya, ia suka bergulat seperti anak laki-laki. Menginjak awal remaja teman-temannya mulai menjauhi Clara, tidak jarang anak-anak perempuan mencela dirinya karena berpakaian tomboy. Penghinaan verbal juga ia dapatkan dari keluarganya sendiri.
Ibu Clara, Sarah, menderita penyakit epilepsi dan delusi. Mental Sarah sudah terganggu tepat ketika ayahnya mengirim nenek Clara ke rumah sakit jiwa. Tidak ada figur ibu membuat Sarah menyalahkan Clara sebagai penyebab ayahnya meninggal karena jatuh dari ayunan yang didorong anaknya, hingga ketertarikan Clara menjadi aktris.
Saat Clara dipilih memainkan peran utama di Beyond The Rainbow karena langsung menangis begitu sutradara memberi cue action, Sarah sama sekali tidak senang mendengar kabar putrinya lolos audisi. Beberapa kali mengejar anaknya sambil menghunus golok. Ayah Clara pun membawa sang istri ke rumah sakit jiwa demi kelangsungan karir sang putri menafkahi konsumsi alkoholnya.
Mempertahankan ‘Moralitas’ Demi Karir
Di tahun 1923, Clara menandatangani kontrak dengan Brewster Publications (BP) Schulberg, lalu ke Hollywood, California. Clara Bow sudah membintangi enam belas film dalam delapan belas bulan. Namanya melambung tinggi ketika filmnya berjudul It tayang di tahun 1927. Bertambah dewasa, hobi baru mulai membayangi kehidupan Clara seperti, berjudi, mengunjungi pertandingan sepak bola, dan menjalin asmara dengan pria beristri.
Rumor beredar tentang Clara mengencani Gary Cooper, lawan mainnya dari Children of Divorce, padahal ia telah bertunangan dengan Glibert Roland. Tajuk negatif yang menyorot Clara sebagai Flapper, para wanita pemberontak yang suka merokok dan tidak puas bersama satu pria, membuatnya nyaris kehilangan kontrak karena melanggar perjanjian moral untuk menjaga nama baik rumah produksi.
Daisy Mengerti Rasa Kesepian Clara Bow
Clara bertemu Daisy Devou, seorang penata rambut di film Wings. Keduanya mudah akrab karena memiliki nasib yang sama, yakni berjuang menghidupi diri sendiri di usia terbilang sangat muda. Daisy ahli mengatur keuangan, dan ia menawarkan diri menjadi sekretaris pribadi pada Clara untuk membantu krisis finansialnya. Daisy sudah menganggap Clara sebagai saudari kandungnya sendiri.
Saat BP Schulberg meminta bantuannya untuk melaporkan apa saja yang dilakukan Clara, Daisy menjawab tegas bahwa ia tidak bekerja untuk BP, melainkan hanya pada Clara Bow. Hutang berjudi belum lunas, ditambah lagi Clara sulit menghentikan hobinya itu. Daisy pun membuatkan akun deposit untuk membayar gajinya sendiri dan melunasi tagihan Clara. Berkat kepiawaian Daisy membantu keuangan, simpanan dana Clara mencapai $4.600.000 USD (74.000.000.000 IDR).
Amarah Mematikan Empati Daisy pada Clara Bow
Terhitung setahun Daisy membantu, Clara membawa pulang pacar barunya sekaligus seorang aktor—Rex Bell. Rumor Clara berhubungan dengan banyak pria tidak lagi terdengar karena publik hanya berfokus pada Clara dan Rex, aktor idaman masyarakat. Sementara itu, di belakang kamera Rex berusaha mengontrol kehidupan Clara. Rex menuduh asisten pacarnya telah mencuri.
Daisy berusaha membela diri sembari bernegosiasi dengan Clara untuk memberi uang pesangon, setidaknya sebelum ia dapat pekerjaan baru. Clara yang selama hidupnya dimanfaatkan oleh sang ayah, menganggap permintaan Daisy sebagai pemerasan. Akhirnya pada 6 November 1930, Daisy Devou dibawa ke pengadilan.
Tanggal 13 Januari, 1931, di Gedung Pengadilan Los Angeles (LA)—David Clark, Jaksa Wilayah LA, mengatakan pernyataan kepada Dewan Juri Pengadilan bahwa Daisy adalah penjahat yang menggerogoti finansial Clara akan hilangnya cek seharga $825 USD atau sebesar 13.000.000 IDR.
Daisy mengatakan pengeluaran itu digunakan untuk membayar pajak penghasilan, bahkan Clara sendiri yang menandatanganinya. Tiga hari kemudian, dakwaan terhadap Daisy Devou menyatakan ia tidak bersalah, tetapi wanita itu tetap dipenjara selama delapan belas bulan.
Setelah pengkhianatan yang ia dapatkan, Daisy kedatangan tamu pria bernama Fredric H. Grinau. Memanfaatkan kekecewaan Daisy untuk mengekspos privasi Clara Bow. Masa kecil sang It Girl dibumbui opini Fredric akan hasrat seksual wanita yang tidak pernah terpuaskan, adiktif akan narkoba, hingga fakta ‘Kegilaan Turun Temurun’ dari keluarga.
Setelah peluncuran buklet itu, Clara Bow kehilangan film yang akan ia mainkan. Clara mengalami gangguan mental parah dan Rex membawanya ke rumah sakit jiwa Glendale. Persis seperti yang dilakukan mendiang kakek kepada neneknya, begitu juga sang ayah kepada ibunya, Sarah.
Dari kehidupan percintaan sampai karir yang terancam, kehidupan Taylor Swift memang mirip dengan Clara Bow. Mereka harus mengisolasi diri dari framing media dan masyarakat. Satu-satunya perbedaan adalah karir Taylor Swift masih cemerlang dan ia memiliki teman-teman yang suportif.
Sementara Clara Bow terus mendekam kesepian hingga terkena serangan jantung tanpa Daisy Devou. Ia pernah menitipkan surat untuk Daisy melalui perantara Jaksa Wilayah LA, tetapi tentu saja secarik kertas yang mungkin berarti bagi persahabatan mereka, tidak pernah sampai kepada penerimanya.
Baca Juga: Review Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan: Paradoks Kebebasan Perempuan