Bagi kaum remaja, selain putus cinta dan cinta bertepuk sebelah tangan memasuki usia 20 tahun adalah masa tersulit dalam hidup. Banyak remaja mengalami kegelisahan dan merasa bahwa dalam kurun usia tersebut. Kok bisa separah itu?
Saat memasuki usia kepala dua, seorang remaja akan mengalami fase Emerging Adulthood. Fase inilah yang membuat kehidupan remaja mengalami perkembangan otak dan emosi, bagaimana mengemban tanggung jawab, dan timbulnya kebutuhan yang spesifik.
Ibarat sebuah gerbang, usia kepala dua merupakan pintu menuju dewasa. Pada masa ini seorang remaja mulai memikirkan kehidupan yang lebih dewasa seperti memiliki karir, meningkatkan value diri sendiri, hingga mulai mengatur keuangan agar tercukupi.
Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Remaja menjadi merasa takut ketika mereka mulai menjalaninya dan ternyata tidak semulus yang dipikirkan atau dibayangkan. Biasanya remaja juga jadi sering membandingkan dirinya dengan remaja seumuran lainnya yang sudah lebih mapan maupun ketika mengalami “kegagalan”.
Di masa ini juga, remaja merasakan beberapa hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak akan pernah terjadi, mulai dari lingkar pertemanan mengecil, tekanan dari orang terdekat, dan buruknya lagi muncul pertanyaan tentang gaji, pasangan, dan menikah.
Jadikan Kegagalan Sebagai Motivasi
Dalam mengemban tanggung jawab, seringkali remaja mudah terkena stres. Apalagi, ditambah lingkungan sekitar yang tidak mampu mendukung untuk mencapai apa yang mereka inginkan, sehingga bisa dengan mudah menurunkan semangat dan gairah dalam menjalani usia ini.
Selain mengemban tanggung jawab, ekspetasi diri sendiri, harapan orang lain, dan milestone hidup seorang remaja juga menjadi faktor pemicu beratnya usia transisi ini. Pada usia ini, remaja akan menciptakan banyak target dan keinginan yang harus diraih.
Misalnya, mereka harus dapat pekerjaan yang sesuai dengan passion, gaji yang sesuai dengan cost living, memiliki kendaraan pribadi, dan target lainnya. Tetapi ketika mereka gagal, mereka akan merasa kecewa dan sedih. Nah, perasaan tersebut bisa menambah rumit dalam menjalani kehidupan di usia 20 tahun.
Mengenal Diri Sendiri Lebih Dekat
Uniknya, sebagian remaja akan merasakan kebebasan saat berada di usia ini dan bisa mengenal diri sendiri lebih dekat. Hal itu bisa meningkatkan kesadaran untuk menetapkan tujuan hidup mereka karena semua bisa ditentukan atas kehendaknya dan mulai mencoba untuk mengambil keputusan sendiri.
Pada usia inilah, adrenaline akan terpacu untuk mengeksplorasi dan menemukan segudang passion yang akan berguna untuk menunjang kesuksesannya. Remaja akan meningkatkan rasa ingin tahu dan antusiasnya untuk mencari apa yang akan mereka lakukan.
Meningkatkan Kapasitas Diri
Terdapat hal yang perlu diingat di balik sulitnya memasuki usia 20 tahun adalah usia ini menjadi yang paling krusial dan penting. Remaja diharuskan banyak belajar karena dianggap berperan untuk membentuk diri mereka kedepannya.
Ada juga hal yang tidak boleh remaja lakukan saat di fase ini, yaitu sibuk mengejar status sosial dengan tanpa meningkatkan kapasitas diri. Walaupun meningkatkan status sosial juga sebagian dari target hidup, penting juga bagi remaja untuk meningkatkan kapasitas diri.
Tujuannya adalah agar lebih mudah untuk mengembangkan sayapnya dan meraih target yang sudah mereka ciptakan. Jika hanya mengejar status sosial demi gengsi, uang dan waktu akan terbuang sia-sia. Manfaatkan terlebih dahulu waktu di usia 20 mu untuk memperluas wawasan dan nilai diri.
Fokus Pada Masa Depan
Di usia 20 tahun ini, bukan lagi waktunya untuk remaja berleha-leha. Membuang waktu akan membuat remaja semakin sulit untuk mencapai semua yang sudah ditargetkan. Pernah mendengar kata slowly but surely? Dari kalimat singkat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa jika melakukan satu saja kemajuan secara perlahan tapi pasti ini lebih baik dan mempermudah untuk mencapai apa yang diinginkan secara bertahap.
Walaupun tidak boleh berleha-leha dan membuang waktu, bukan berarti hidup kamu adalah ajang perlombaan. Yuk coba minimalisir untuk memberikan anggapan bahwa hidup adalah sebuah ajang perlombaan, karena hal ini yang akan membuat kamu menjadi enggan melangkah lebih jauh.
Selain itu, juga membuatmu terus membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain. Namun, tidak ada salahnya kalau sesekali melihat seseorang dengan pencapaian di atas kamu dan jadikan sebagai sosok inspiratif agar semangat kamu tidak padam.
Selain itu, kelilingi diri dengan orang-orang yang mampu mendukung dan menginspirasi, agar kamu tidak takut gagal dalam menjalani hidup dalam usia transisi ini. Jangan habiskan usia 20 tahun mu dengan rasa takut dan enggan mencoba ya!
Referensi:
- Detik.com/detik.edu – Usia 20-an Memasuki Quarter Life Crisis, Bagaimana Cara Mengatasinya?
- Open.Maricopa – Emerging Adulthood
- Fimela.com – 5 Alasan Kenapa Usia 20-an Itu Dipenuhi Masa-Masa Sulit
- Alodokter.com – Jangan Galau, Ini Cara Mengatasi Krisis Usia 20-an