Narcissistic Personality Disorder atau orang yang narsistik termasuk ke dalam gangguan kepribadian DSM-5 seperti penjelasan Kak Analisa di kanal YouTubenya. Narsistik identik dengan salah satu ciri yaitu tidak memiliki empati dan selalu berfantasi orang itu iri padanya.
Pick Me Moms & Boy Moms Culture
Narsistik adalah akar dari kedua sebutan budaya pop pada sub bab ini. Dua istilah budaya pop itu silih berganti muncul di media sosial, terutama TikTok, menimbulkan tanda tanya besar akan peran orangtua yang benar-benar dibutuhkan seorang anak. Salah satu contoh yang bisa diperhatikan mungkin dari figur beberapa orang yang Pick Me akan bersikap sangat selektif pada anak-anaknya di masa depan. Klip video TikTok milik @sarahklait menampilkan perilaku seorang NPD dan bagaimana reaksinya ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
Ditambah quote “Boys Will be Boys” semakin memperkeruh keadaan dimana seorang ibu mengajarkan anak laki-lakinya untuk memberi standarisasi tertentu bagi perempuan yang akan menjadi calon pasangannya. Misalnya, sang ibu hanya setuju jika anaknya pacaran dengan perempuan yang bisa memasak dan bukan perempuan yang hanya bisa memesan makanan dari luar. Seorang anak dari orang tua dengan NPD otomatis juga akan mencari pasangan yang kemungkinan besar selalu mendominasi mereka.

Gambaran Besar Sikap Anak dari Orang Tua NPD
Batasan-batasan yang diberikan tersebut membuat seorang anak otomatis mencari dan mendapatkan pasangan manipulatif (NPD). Berikut dampak yang dirasakan oleh anak dari orang tua NPD:
1. Sulit Menyadari Potensi Diri
Selama masa kecil, anak itu sudah terbiasa ‘disetir’ oleh figur individu-individu yang lebih dewasa. Anak itu akan kehilangan arah ketika berada dalam situasi dimana mengharuskannya mencari solusi sendiri untuk masalah yang sedang dihadapi.
2. Krisis Identitas
Ketika kemampuan problem solving seorang anak rendah, orang tua narsistik akan semakin menyisipkan ekspektasi idealis di setiap percakapan ringan. Anak itu juga akan terbiasa bersusah payah memenuhi ekspektasi teman-teman di lingkungan sekolah, kampus, termasuk calon pasangannya kelak.
3. Kesulitan Percaya Orang Baru
Dikekang oleh orang tua yang tidak konsisten memenuhi kebutuhan secara emosional membuat anak tidak bisa mengeksplorasi nilai dari kegagalan. Jika kalah atau bahkan baru saja merasa akan kalah, seorang anak cepat menyerah. Rasa kecewa hanya dibiarkan sang anak berlarut-larut di dalam pikiran dan perasaannya, sehingga isolasi diri sudah menjadi kebiasaan.
4. Cepat Bosan
Tidak bisa berhenti mencari pengakuan dan perhatian akan tertanam dalam waktu cukup lama jika memiliki orang tua narsistik. Hal ini mampu menyebabkan cepat hilangnya sensasi pada pasangan setelah kegembiraan awal memudar.
5. Ekspektasi yang Tidak Realistis
Ketika orang tua memprioritaskan keinginan mereka dan orang lain, bukan kebutuhan anak sendiri. Anak yang terbiasa mengemban perintah dan idealisme dari orang tua, akibatnya minim empati pada individu lain.
6. Candu Terhadap Aturan
Anak dari seorang NPD otomatis tertarik pada pasangan pengidap NPD saat dewasa. Ia lebih mampu menoleransi perilaku kasar karena terasa familiar.
7. Tidak Mempermasalahkan Interupsi Orang Tua
Orangtua narsistik tidak segan untuk ikut campur di dalam hubungan pribadi anak mereka. Salah satu contoh yang paling mudah; terus mengkritik visual atau pekerjaan pasangan anaknya, kerap memberikan contoh gambaran calon pasangan yang idealis lengkap dengan fantasi latar belakang keluarga dan pendidikan.

Apakah Seorang NPD Bisa Disembuhkan?
Tidak bisa menerima pendapat maupun perspektif baru menyebabkan NPD sulit disembuhkan. Kesulitan itu dikarenakan secara naluriah pengidap NPD takut akan perubahan. Walaupun ditangani secara medis, seorang terapis harus sabar dan berempati dalam membantu penderita narsistik memahami perilakunya dan dampaknya terhadap orang lain.
NPD tidak dapat diketahui hanya sekadar self-diagnosed. Perlu ada pihak profesional yang mendiagnosa dan memberikan arahan terkait solusi maupun saran alternatif lainnya.
National Library of Medicine menuliskan gangguan kepribadian narsistik mampu menjadi komorbiditas dengan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan, depresi, ketidakstabilan suasana hati, psikosis sementara, dan masalah pengendalian impuls. Oleh karena itu, penting memberikan jenis obat yang sesuai seperti: antidepresan, risperidone, beserta penstabil suasana hati seperti lamotrigin.
Dyah Ayu Anggara Shavitri
Referensi:
Mitra, P., & Fluyau, D. (2023, Maret 13). Gangguan Kepribadian Narsistik. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556001/
sarahklait. (2023, September 23). I was born to be a BOY mom I can’t believe this 🥺💔 #pov #pickme #pic… | Pick Me. TikTok. Retrieved April 7, 2024, from https://www.tiktok.com/@sarahklait/video/7282098943348002091
Schewitz, S. (2023, August 1). How Narcissistic Parents Affect Adult Relationships. Couples Learn. Retrieved March 29, 2024, from https://coupleslearn.com/narcissistic-parents/