Pernah nggak kamu bikin konten tapi yang like atau comment cuma sedikit? Bahkan nggak ada sama sekali?
Berkat internet, perkembangan teknologi informasi semakin cepat. Isu-isu yang terjadi di negara-negara Eropa maupun Amerika bisa dengan mudah kita akses dari mana saja dengan hitungan detik.
Karena itulah ketika ada sesuatu yang viral, banyak konten yang berlomba-lomba menginformasikan kejadian tersebut. Nggak sedikit juga yang membumbuinya dengan kata-kata clickbait dan heboh untuk menarik audiens.
Meskipun isinya hampir sama dengan konten sejenis, tapi engagement yang mereka dapat juga berbeda. Ada yang tinggi banget, ada juga yang sepi.
Kamu bisa menerapkan cara ini untuk membuat konten yang menarik dan mendatangkan banyak audiens.
1. Mengetahui Target Audiens
Ketika ingin dekat dengan seseorang, apa sih yang akan kamu lakukan dulu? Yap, berkenalan. Kamu menggali informasi tentang orang itu, mulai dari nama, usia, domisili, hingga pekerjaan.
Bahkan kalau sudah kenal pun kamu akan tetap berusaha mengenalinya lebih dalam. Ingin mengetahui karakternya, bagaimana manajemen emosinya, hingga kebiasaannya dalam melakukan sesuatu.
Seperti halnya dengan berkenalan dengan orang lain, membuat konten pun juga butuh pengenalan dengan target audiens. Ketika ingin membuatnya, bayangkan seolah-olah kamu sedang berbicara kepada orang secara langsung.
Konten adalah sebuah media untuk menyampaikan sesuatu. Akan sangat berbeda ketika kamu sebenarnya menargetkan orang dengan usia yang berbeda, satunya 20 dan yang lainnya adalah 50 tahun. Nggak relate sama sekali.
2. Mulai Bikin Outline
Setelah mengidentifikasi target audiens, kamu bisa membuat outline konten. Outline adalah salah satu aspek yang paling krusial dalam proses menulis. Dengan membuat outline, idemu bisa lebih terstruktur dan jelas.
Outline juga bisa membantumu untuk memberikan pemikiran yang terstruktur untuk mengembangkan argumen. Dengan begitu, tulisanmu bisa jadi lebih fokus dan terarah.
3. Teknik Storytelling
Kamu pasti pernah dengar curhatan teman tentang masalahnya? Dan dengan kemampuannya, ia membuatmu setuju dengan pendapatnya.
Storytelling ini membuatmu menyampaikan persoalan yang sulit jadi lebih mudah, sehingga target audiens bisa lebih paham. Masukkan juga karakter dan situasi yang relate dan familiar agar empati mereka tumbuh dan menyetujui apa yang kamu inginkan.
Baca juga: Pengen FYP? Ini Dia 4 Ide Konten TikTok untuk Pemula
4. Tambah Konten Visual
Pernah dengar pepatah bahasa Inggris yang berbunyi “a picture is worth a thousand words”? Atau dalam bahasa Indonesia artinya “satu gambar mengandung ribuan makna”.
Ternyata, gambar lebih mudah dicerna dan dipahami oleh manusia ketimbang dengan kata-kata. Satu gambar saja sudah mampu bikin kita memahami emosi dan kejadiannya dalam satu waktu.
Sedangkan kata, kamu perlu mendeskripsikannya sedetail mungkin untuk menggambarkan sesuatu. Itu pun juga butuh beberapa paragraf.
Bahkan, otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada teks. Fakta ini membuat visual (gambar atau video) audiens memahami pesan pada konten jauh lebih cepat dan efektif. Nggak heran kan kalau gambar bisa jadi ‘kunci’ untuk menarik lebih banyak target audiens.
5. Jangan Lupa CTA
Call to Action atau juga yang disingkat CTA adalah salah satu elemen penting dalam konten. CTA adalah tulisan yang mengajak audiens untuk melakukan suatu perintah, entah itu untuk berlangganan, beli, maupun donasi.
Biasanya, CTA banyak ditemui di postingan media sosial, website, artikel blog, email marketing, iklan, dan juga video. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang merupakan frase dalam sebuah kalimat atau tombol yang nantinya akan mengarahkanmu ke halaman tertentu.
Baca juga: Metode AIDA dalam Copywriting: Apa Itu dan Gimana Contohnya?
6. Edit, Edit, dan Edit
Menyunting tulisan adalah salah satu langkah terakhir sebelum tulisan di-publish, sekaligus bagian paling krusial dalam kepenulisan. Dengan mengedit, kamu bisa sadar bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
Meskipun terkesan membosankan, tapi dengan mengedit berkali-kali, tulisan yang kamu hasilkan juga akan semakin baik. Ini mengharuskan dirimu untuk membaca draft secara keseluruhan dan memperhatikan beberapa bagian kecil, seperti tanda baca, salah ketik, dan keserasian antar kalimat atau paragraf.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk membuat konten yang engaging untuk menarik banyak pembaca, sekaligus melakukan apa yang kita inginkan.
Sumber: