Literasi baru-baru ini, mulai jadi tren diberbagai media sosial. Pos yang bernuansa resensi buku, membuat para audiens menjadi semangat untuk membaca kilasan dari isi buku. Narasi ala-ala generasi Z yang tidak membingungkan dan ringan jadi daya tarik. Selama ini, jika kita membaca buku selalu diawali melihat sinopsis di belakang buku. Namun dengan pembahasan yang lugas dan jelas disertai korelasi pada kehidupan sehari-hari, membuat hati makin yakin untuk memilih buku yang ingin dibaca lewat konten-konten akun toko buku. Karena kita sering sekali bingung untuk menentukan bacaan yang pas dengan kesukaan kita.

Kita seharusnya turut berterima kasih kepada seluruh akun-akun toko buku yang bergerak dibidang literasi, sebab konten yang disuguhkan punya dampak berlebih bagi para followers.

Audiens bisa tercerahkan dengan konten rangkuman seperti:

– “Ada dua motif membaca buku. Kau bisa menikmatinya dan kau bisa menyombongkan kepada yang lain” pada karya Bertrand Russel.

-“Perempuan tidak tertekan oleh kelajangannya, ia tertekan oleh pandangan dan perlakuan orang-orang sekitarnya terkait kelajangannya” pada karya Ester Lianawati.

– “Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, tetaplah persembahkan doa mu yang kering, munafik, tanpa keyakinan itu” pada karya Fahruddin Faiz.

Rangkuman dari buku-buku karya para penulis, diolah sedemikian rupa dengan narasi persuasif agar kita dapat terbayang tema yang dibahas. Konten yang mengajak kegiatan literasi patut kita apresiasi, sebab dengan munculnya berbagai konten qoutes membuat pengguna media sosial di Indonesia sadar akan pentingnya membaca buku.

Bagaimana teknologi media sosial menawarkan luasnya menyebaran informasi secara cepat, untuk kebutuhan manusia, dan akun toko buku memanfaatkam hal tersebut agar para audiens atau follower dapat menikmati serta memilah tema-tema buku yang disukai.

Paket bundling dengan harga terjangkau juga makin membuat daya tarik para pembaca, datang langsung ke toko atau online juga bisa. Dan tujuan tulisan ini dibuat bukan bentuk promosi ya, tapi merekomendasi toko buku terpercaya dan ori yang ada di Instagram.

1. Buku Akik

Kita awali dengan membahas toko buku yang ikonik dengan kak kasirnya. Toko buku yang terletak di jalan Kaliurang Yogyakarta ini, sering sekali dikunjungi oleh para musisi, jurnalis, dan penulis terkenal seperti: Najwa Shihab, Jason Ranti, Iksan Sekuter dan Wira Nagara. Tidak sampai disitu, acara diskusi dan pembacaan puisi sering digelar oleh toko buku Akik. Konsep vintage di dalam toko buku, menambah nuansa syahdu bagi pengunjung toko. Mereka juga punya channel Youtube yang membahas seputar fenomena yang terjadi di masyarakat.

2. Warung Sastra

Siapa yang pernah ngopi sambil baca buku disini? Toko buku ini punya konsep yang memadukan antara coffe shop dan toko buku. Pengunjung yang datang langsung ke toko, bisa ngobrol sambil memilih buku kesukaan atau diskusi tentang dunia literasi. Nah akun Instagram mereka jadi salah satu yang menurut saya berpengaruh dalam pengenalan literasi digital, karena konten yang ditampilkan menggambarkan isi buku.

3. Lapak Mjs

Masjid Jedral Sudirman yang berada di Sleman Yogyakarta ini, bisa dibilang jadi tempat untuk orang-orang belajar filsafat. Fahruddin Faiz mempopulerkan filsafat lewat ngaji filsafat yang sering diselenggarakan secara offline dan online melalui chanel Youtube. Selain itu, masjid ini tidak hanya menyelenggarakan pengkajian filsafat, tapi mereka juga menjual beraneka ragam jenis buku-buku khususnya bertema filsafat dan buletin hasil karya tulis para author di web mjscolombo.com.

4. Warung Sejarah Ri

Jika di Timur Jakarta ada lorong buku Batavia, di Selatan Jakarta ada Warung Sejarah Ri. Kalian yang dari jurusan sejarah atau tertarik dengan sejarah sastra Indonesia, mungkin toko buku antik ini bisa jadi refrensi bagi kalian semua. Mereka banyak menjual buku-buku terbitan lama dan langka seperti, Tuan ku Rao dan buku dari penerbit lawas yang sudah tidak beroperasi. Kalian bisa mengunjungi secada online dan offline.

5. Marjin Kiri

Temen-temen yang tidak asing dengan judul buku Metode Jakarta, Putih, Paya Nie, dan Subjek Sunda, mungkin sering membaca buku hasil terbitan dari toko buku ini. Penerbit yang storenya terletak di kawasan Jagakarsa, Jakarta selatan, menyediakan berbagai novel dari berbagai penulis dalam negeri dan terjemahan novel luar negeri. Sangking larisnya, beberapa buku yang diterbitkan butuh usaha lebih untuk dapat membelinya. Mereka juga menyediakan online store yang mudah di akses oleh para pembeli.

6. Solusi Buku

Kamu suka tempat yang estetik dan baca buku? Toko buku yang satu ini bisa jadi destinasi untuk kamu. Interior ruang yang memanjakan mata, membuat kamu betah berlama-lama. Selain itu, ruang baca yang dipadukan dengan coffe shop, buat kamu tidak kawatir kesepian karena ditemani secangkir kopi.

7. Mojok Store

Kalian yang pernah mengirim artikel dan di terbitkan di media ini, selamat ya. Berarti tulisan kamu punya narasi yang santai dan runtut. Namun, jika tulisan kamu belum pernah dimuat di web Mojok, jangan berkecil hati karena nasib kita sama.

Dilain sisi, ternyata Mojok juga menjual berbagai macam buku di tokonya, dari terbitan sendiri sampai penerbit lain. Selain kalian bisa mengakses store onlinenya dengan mudah, toko offlinenya juga menyediakan ruang outdoor yang bisa dinikmati sambil membaca buku di atas tikar. Apakah kalian sudah menjatuhkan pilihan, untuk beli buku di toko mana? Semoga literasi akan terus berkembang ya, selaras dengan teknologi dan trend yang ada di media sosial. Jangan lupa, kita apresiasi para penulis Indonesia dengan cara membeli buku-buku orginal.