Di dalam hidup kamu pasti memiliki beragam pilihan. Untuk menjalaninya, kamu yang menentukan. Jika bicara mengenai pilihan hidup, maka sudah tentu tidak mutlak. Tidak ada kata benar ataupun yang salah.
Di tengah hiruk-pikuknya dunia, tidak sedikit orang mencari ketenangan dan kenyamanan. Apakah kamu termasuk? Jika iya, maka kamu perlu untuk mengetahui minimalist living. Sebuah gaya hidup yang menonjolkan kesederhanaan.
Selain menghilangkan segala sesuatu yang berlebihan, konsep kesederhanaan dalam minimalist living juga memfokuskan pada memilah apa yang memberi nilai paling besar dalam hidupmu. Kamu dimungkinkan memiliki ruang dalam hidup untuk hal-hal yang kamu sukai. Gaya hidup ini menganulir segala sesuatu yang mengganggu perhatian. Minimalist living bisa menjadi inspirasi kamu untuk mencoba gaya hidup baru.
Pada artikel ini, kamu akan disuguhkan bacaan yang bermanfaat untuk hidupmu. Tidak hanya memahami apa itu minimalist living, namun kamu juga dapat mengetahui berangkat dari mana sebenarnya gaya hidup ini. Selain itu, manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menerapkan gaya hidup ini. Hingga langkah awal untuk memulainya.
Sebenarnya Apa Itu Minimalist Living?
Sumber: Pixbay/an_photos
Konsep minimalisme awalnya berasal dari seni yang menampilkan garis-garis sederhana dan hanya beberapa warna saja. Namun, seiring waktu kata ini memiliki penambahan makna. Menurut Stephanie Seferian dalam Oprah Daily, minimalisme adalah pilihan yang disengaja untuk hidup dengan lebih sedikit. Pada dasarnya minimalisme adalah sebuah gaya hidup sederhana.
Seperti dilansir The minimalist, minimalisme adalah alat untuk membebaskan diri dari kelebihan hidup demi berfokus pada apa yang penting sehingga dapat menemukan kebahagiaan, pemenuhan, dan kebebasan. Dengan kata lain, minimalisme adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan. Jadi, minimalisme adalah menciptakan lebih banyak kebebasan dan kepuasan. Sedangkan, minimalist living merupakan sebuah gaya hidup yang memasukkan konsep minimalisme.
Gaya Hidup yang Diadopsi dari Ajaran Buddha
Sumber: Pixbay
Konsep minimalist living ini sebenarnya memiliki keterkaitan dengan agama Buddha. Ajaran Buddha yang mendasari minimalisme dapat ditemukan pada Kebenaran Mulia Kedua. Sang Buddha mengajarkan bahwa keinginan adalah penyebab lahirnya penderitaan. Perasaan menderita lahir dari keinginan dan keterikatan terhadap sesuatu.
Selain itu, minimalist living juga dikaitkan dengan pandangan Buddha mengenai dunia. Bahwa segala sesuatu tidaklah kekal. Jika kamu menjadi terikat atau mendambakan hal yang tidak kekal (contoh: harta benda), maka kamu sejatinya akan menderita ketika semua itu hilang ataupun rusak. Hal tersebut selaras dengan konsep minimalisme yang menomorsatukan kesederhanaan.
Dalam menjalani kehidupan yang sederhana membuat kamu berkesempatan menemukan kepuasan tanpa harus menuruti keinginan. Minimalisme memprioritaskan keinginan yang lebih sedikit daripada aset (waktu dan energi) yang dimiliki untuk fokus pada hal-hal yang bermakna dan memuaskan. Hal ini cukup menjelaskan gaya hidup pertapa yang dipimpin oleh biksu Buddha. Mereka menciptakan kondisi yang membantu memurnikan pikiran, termasuk hal-hal penting yang membawa kesenangan sejati.
Manfaat Menerapkan Minimalist Living di Tengah Hiruk-Pikuk
Persoalan di dunia yang hiruk-pikuk ini adalah semakin tergerusnya rasa sadar dalam diri. Banyaknya kesibukan yang harus segera diselesaikan, terkadang membuat kamu sulit untuk menyadari esensi dari hal-hal tersebut dilakukan. Minimalist living menawarkan kesadaran penuh akan nilai yang penting bagi hidupmu. Berikut manfaat yang akan kamu dapatkan ketika menerapkan gaya hidup ini.
1. Tidak Terkejar oleh Waktu
Setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama, namun tidak semua dapat memaksimalkannya. Menerapkan gaya hidup minimalist artinya kamu fokus pada prioritas. Tidak ada lagi hal-hal remeh yang mengganggu hidupmu. Sehingga, waktu yang kamu punya akan mengalir untukmu, bukan sebaliknya.
2. Mempermudah Pengambilan Keputusan
Di tengah hiruk-pikuk dunia, pilihan pun semakin banyak. Tidak sedikit orang yang masih kesulitan untuk memilih tempat makan yang ingin dikunjungi atau outfit yang hendak dikenakan. Menerapkan gaya hidup ini akan mengurangi pilihan. Dengan mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas dan meminimalkan keinginan akan mempermudah dalam pengambilan keputusan harian.
3. Berkontribusi untuk Lingkungan
Pernahkah kamu merasa sumpek ketika melihat isi lemari? Dengan gaya hidup ini, akan merubah kebiasaanmu dalam menumpuk pakaian yang sudah tidak lagi terpakai. Selain bisa membuat lemarimu memiliki ruang lebih, gaya hidup ini membantumu berkontribusi untuk lingkungan. Meminimalkan sampah tekstil akan sangat berguna untuk lingkungan hidup berkelanjutan.
4. Kesehatan Mental Terjaga
Dengan gaya hidup sederhana, kesehatan mental kamu akan terjaga. Ketika kamu telah memilih hal-hal penting untuk dimasukkan ke dalam hidupmu, maka kamu akan lebih banyak waktu. Semakin banyak waktu yang kamu punya, membuatmu memiliki ruang untuk diri sehat secara mental. Seperti dilansir dari Modern Minimalism, minimalisme dapat menghindarkan kamu dari stress, kecemasan dan menjaga kortisol dalam tubuh seimbang.
Mau Coba? Ini Langkah Awalnya
Kamu pasti sudah penasaran kan, bagaimana memulai gaya hidup ini? Gaya hidup ini tidak mudah jika kamu ingin menerapkannya dalam semalam. Untuk memulainya, membutuhkan konsistensi yang tinggi. Tidak perlu khawatir, mulailah dengan hal kecil yang ada di sekitarmu seperti langkah di bawah ini.
1. Jangan Malas, Mulai Rapikan Satu Area Kecil Setiap Hari
Jika ada area rumahmu yang sudah tidak enak dipandang, maka merapikannya adalah solusi. Namun, terkadang melelahkan untuk membersihkan rumah dalam waktu singkat. Tenang, kamu tidak perlu melakukan itu. Cukup rapikan satu area kecil setiap harinya dan lakukan secara konsisten untuk memulai gaya hidup sederhana.
2. Sederhanakan Menu Makan dengan Real Food
Tidak harus makanan mahal dan kompleks. Biasakan dirimu untuk mengonsumsi makanan sehat sederhana yang baik untuk tubuh. Sebagai contoh, kamu dapat membuat telur kukus kecap dan kentang rebus untuk menu sarapan. Lakukan kebiasaan makan sederhana ini untuk satu minggu, dan ulangi dengan menu real food lainnya.
3. Jika Sudah Melukai, Sumbangkan Saja Sepatumu
Sepatumu sudah tidak nyaman dipakai dan melukai kaki? Tidak ada salahnya untuk mengganti dengan yang baru. Namun, pastikan sepatu lamamu berguna untuk orang lain. Sumbangkan saja sepatu itu kepada yang membutuhkan.
4. Trik Balikkan Gantungan Baju
Meminimalkan barang yang kamu punya merupakan salah satu kunci kesederhanaan. Uji tingkat konsumsi dirimu dengan membalikkan gantungan setelah mengambil pakaian di lemari. Lalu, lihat mana saja pakaian yang sering kamu gunakan. Untuk yang jarang digunakan, lakukanlah declutter satu bulan sekali.
Referensi:
Carver, Courtney. 12 Tiny Steps to Help Simplfy You Life This Year. Diakses pada 16 Juni 2024 melalui https://bemorewithless.com/tiny-step-simplicity/
Julianna. How to Life a Simple Life: 7 Practical Ways to Get Started. Diakses pada 16 Juni 2024 melalui https://www.thesimplicityhabit.com/live-a-simple-life/