Album terbaru Charli XCX, Brat, sukses jadi tren 2024 karena memang musiknya yang catchy. Tapi ada juga faktor lain dari kesuksesannya, yaitu karena strategi marketing. Dari digital campaign yang kreatif sampai desain album yang unik, semuanya berhasil viral dan jadi iconic pop culture di tahun 2024 ini.
Yuk, kita bedah strategi cerdas di balik kesuksesan Brat dan gimana Charli XCX membuktikan dirinya sebagai true innovator di industri musik.
Anyway, Who is Charli XCX?
“I don’t care, I love it!“
Pernah denger lirik ini? Yup, itu adalah sepenggal lirik lagu I Love It yang sempet jadi hits di tahun 2012. Charli XCX pernah collab di lagu ini dan bikin nama dia cukup dikenal.
Selain lagu ini, sejak awal karirnya, dia memang udah dikenal sebagai musisi yang berkecimpung di genre elektro pop eksperimental. Sampai akhirnya album Brat bikin namanya bener-bener melambung tinggi.
Gimana Strategi Marketing-nya sampai Bisa Viral?
1. Brat Wall: Bikin Penasaran Lewat Live Misterius

Brat Wall
Sebelum album dirilis, Charli punya kebiasaan unik yang bikin penggemar penasaran setengah mati: live streaming proses pembuatan Brat Wall.
Nggak ada yang tau persis apa maksudnya, tapi live stream-nya selalu ramai ditonton. Brat Wall ini jadi semacam puzzle yang bikin fans sibuk nebak-nebak: ada yang bilang itu tracklist album, ada yang yakin itu petunjuk musisi yang ikut kolaborasi. Yang jelas, strategi ini berhasil bikin orang-orang nggak bisa berhenti ngomongin Brat.
2. Desain Album: Keliatan Murah tapi Iconic

Cover album Brat
Desain album Brat terlihat minimalis: background warna hijau neon dengan font Arial yang basic banget. Nggak ada foto artist-nya, nggak ada artwork lain.
Banyak yang awalnya menganggap desainnya nggak niat dan low effort. Tapi ini justru jadi free marketing yang ampuh. Fans mulai bikin parodi dengan template desain serupa album ini. Dalam waktu singkat, desain ini jadi meme yang viral di Twitter dan Instagram.

3. Copywriting yang Jadi Internet Culture
Copywriting style album Brat menciptakan semacam gaya bahasa baru di media sosial. Formatnya yang paling terkenal adalah “______ and it’s the same but ______ so it’s not” yang kemudian jadi template gaya bahasa sendiri. Contohnya kayak gini: My love life and it’s the same but with more cry so it’s not.
Yang bikin menarik, gaya bahasa dari Brat ini secara khusus jadi trend culture di kalangan perempuan. Istilah “so brat” atau “so julia” (diambil dari lirik lagu “360” di album Brat) jadi semacam istilah pujian baru buat perempuan.
4. Kolaborasi yang Nggak Disangka-sangka

Charli XCX dan Billie Eilish (Gosh! They’re so julia!)
Brat sukses bikin kejutan lewat musisi kolaborator yang bikin semua orang tercengang. Siapa sangka Charli XCX bakal ngajak Lorde dan Billie Eilish?
Yup, mereka kelaborasi di lagu Girl, So Confusing dan Guess. Dua lagu ini langsung viral, apalagi fans Lorde dan Billie Eilish yang cukup banyak bikin lagu ini makin cepet viral.
Tapi Charli nggak berhenti sampai di situ. Dia juga berhasil menghadirkan Ariana Grande di track lagu Simpathy is Knife. Whistle note khas Ariana berpadu sempurna dengan sentuhan elektro pop Charli.
Selain itu, masih banyak musisi terkenal yang turut berkolaborasi, seperti Bon Iver, The 1975, Troye Sivan, Tinashe, dan masih banyak lagi. Nggak heran kalau banyak yang menyebut Brat sebagai strong contender untuk Album of the Year di GRAMMYs 2025.
5. Challenge TikTok yang Viral

#AppleDanceChallenge jadi salah satu dance challenge yang viral di 2024 ini. Background music di challenge ini diambil dari Apple, salah satu track lagu di album Brat. Challenge ini lumayan gampang diikuti dan seru.
Nah, tanpa sadar, dengan ikutan challlenge ini, pengguna TikTok udah ikutan promoin Charli XCX secara organik dan jadi free marketing buat Charli. What a briliant strategy!
Kesimpulan: Marketing is The New Music

Kesuksesan Brat membuktikan bahwa di era digital, musik bagus aja nggak cukup. Charli XCX berhasil menciptakan cultural moment dengan memadukan kreativitas musik dan strategi marketing yang jenius. Dari desain yang unik sampai copywriting yang jadi meme, setiap elemen campaign Brat seakan dirancang agar memorable di otak kita.
Jadi, Brat adalah case study sempurna tentang cara musik dan marketing bisa bekerja sama menciptakan fenomena pop culture yang iconic dan memorable.
Nah, kamu udah dengerin albumnya nggak nih? Kalau belum, this is your sign to join the brat movement! Cause your day might be bad as hell but you’re streaming brat so it’s not!