Aku berjalan kian pelan, kian enggan
Bertanya pada setiap langkah kaki
Apa yang telah aku perbuat?
Di kehidupan sebelumnya,
Aku dan kamu hanyalah remaja dengan
cerita-cerita cita juga
cerita-cerita bernada yang seirama
Atau bahkan kita hanyalah gabungan cerita naif
Yang kian hari kian menemukan
Ketidakselarasan rasa?
Namun bintang-bintang dan
Langit-langit sore hari yang kita lihat,
Juga kedai kopi dan cerita penulis Buku Dilan,
Serta lagu-lagu yang harus kita hafal bersama,
Adalah hal-hal yang dalam lembar ingatanku
Berada pada posisi atas dengan laci yang kuncinya
Masih ku simpan
Pada tempat yang mungkin hanya aku yang tau
Ketika aku berusaha
Mencapai apa-apa yang perlu,
Aku berlokomosi,
Mengurangi tekanan,
Walaupun begitu,
Secara sengaja,
Atau mungkin tak sengaja,
Kamu berdiri di depanku:
“Mari melanjutkan hidup”
Dengan menyematkan benang tipis
Yang sewaktu-waktu
Kamu bisa menariknya lagi
ketika aku sudah berjalan jauh.