Kontributor: Tyas Salbina
Dalam kehidupan, manusia memiliki tujuan dan impian yang ingin mereka raih. Namun begitu, terkadang kita terlalu terpaku pada sesuatu yang besar—pencapaian besar, tujuan besar. Bukan hal yang salah memang, tapi kenyataan bahwa perhatian kita yang terfokus pada hal-hal besar seringkali membuat kita lengah dan tidak bisa menghargai hal-hal kecil di sekitar kita.
Pemikiran kita yang seringkali menganggap bahwa kita adalah manusia gagal karena tidak bisa meraih tujuan besar itu membuat kita lupa untuk bersyukur. Belakangan ini, penelitian mengenai kebersyukuran menarik minat para peneliti dalam bidang psikologi, khususnya psikologi positif.
Gratitude atau bersyukur adalah rasa berterimakasih dan berbahagia sebagai respon penerimaan karunia, baik karunia tersebut dirasakan oleh seseorang secara nyata, dalam keadaan nyaman, aman dan terjadi secara alamiah maupun ketika mendapatkan sebuah tekanan atau situasi yang kurang menyenangkan dari orang lain atau lingkungan.
Dengan kata lain, manfaat dan karunia tersebut bisa berwujud material ataupun nonmaterial seperti emosional dan spiritual.
Apa sih manfaat dari bersyukur?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, bersyukur dapat memberikan manfaat baik bagi manusia yaitu:
1. Meningkatkan kesehatan mental pada individu
2. Meningkatkan fungsi secara fisiologis dan kognitif
3. Membuat individu menjadi lebih bahagia, puas dengan kehidupan yang dijalani, dan lebih optimis
4. Terhindar dari kecemasan, depresi, dan afeksi negatif lainnya.
Dengan bersyukur, kita pun bisa lebih memaknai hidup
Kita dapat menjalani kehidupan yang bermakna dengan mensyukuri karunia yang kita dapatkan setiap harinya karena saat kita bersyukur, kita akan memiliki pandangan positif mengenai kehidupan yang kita jalani. Alih-alih menyalahkan keadaan, kita bisa lebih terbuka atas kegagalan, tak melulu terpaku pada kesalahan, dan dapat terus berkembang demi perubahan.
Lalu bagaimana caranya agar bisa bersyukur?
Stop Bandingkan Dirimu dengan Orang Lain!
Sesuatu yang menghambat kita untuk bersyukur adalah karena kita terlalu sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain terutama dengan orang yang kita jumpai di media sosial. Melalui media sosial, individu biasanya menampilkan citra diri yang positif dan berbagi aktivitas yang mencerminkan bagian hidup yang paling menyenangkan. Perilaku tersebut dapat dijadikan sebagai penyemangat namun juga dapat memicu rasa iri dan mengurangi suasana hati yang positif.
Membandingkan diri juga dapat menciptakan ekspektasi yang terkadang tidak realistis pada diri sendiri, padahal tiap individu memiliki keadaan, momentum dan variabel yang berbeda. Garis waktu yang kita miliki pun berbeda-beda, sehingga sudah seharusnya kita perlahan berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus dengan diri sendiri.
Berbelas Kasih dengan Diri Sendiri Itu Perlu
Terkadang, kesalahan di masa lalu yang pernah kita alami seringkali membuat kita menyalahkan diri sendiri, memberikan penghakiman yang pada akhirnya akan membuat kita terjebak dalam rasa sakit tanpa menemukan jalan keluarnya. Untuk itu, cobalah berbelas kasih dengan diri sendiri.
Beri ia pemahaman, beri ia pengertian yang dibutuhkan, cobalah untuk terima bahwa kesalahan, pengalaman buruk dan penderitaan adalah bagian yang tak akan pernah bisa lepas dari kehidupan manusia.
Kegagalan yang pernah kamu alami bukan berarti kamu akan terus gagal selamanya, justru dengan itu kamu bisa menjadikannya motivasi untuk bangkit, mengembangkan diri agar lebih baik lagi. Dengan cara ini, kamu akan bisa lebih mensyukuri apa yang telah kamu lalui untuk mencapai titik ini, sekecil apapun itu.
Menuliskan Berkah yang Kamu Dapatkan Sekecil Apapun Itu
Kamu bisa mulai membiasakan untuk bersyukur dengan melakukan dua cara sederhana ini, yaitu gratitude journaling dan gratitude letter. Dalam gratitude journaling, yang perlu dilakukan adalah dengan menuliskan berkah yang kamu dapatkan setiap harinya, seperti aku bersyukur karena masih bisa menghirup udara pagi, aku bersyukur karena masih bisa mencicipi masakan ibu, atau rasa syukur karena series favorit yang akhirnya mengumumkan akan rilis season 2.
Sedangkan dalam gratitude letter, berbeda dengan gratitude journaling, dalam gratitude letter kita menuliskan rasa syukur kita kepada orang lain melalui surat yang nantinya akan kita berikan pada orang itu— baik secara langsung, atau mengirimkan melalui email. Dengan mencoba melakukan dua cara di atas, kita bisa lebih menghargai keberadaan apapun yang ada di sekitar kita.
Bersyukur adalah sebuah proses panjang dan tanpa henti. Bersyukur bukan semata-mata hanya dalam perkataan bahwa “Aku bersyukur” namun juga termanifestasi dalam bagaimana kita menjalani hari dengan bahagia, penuh makna, dan optimis.
Dengan bersyukur, kita akan mendapatkan ketenangan dalam jiwa dan membuat kita mampu melihat sisi positif dari tiap fenomena, keadaan, dan perasaan yang dialami dalam kehidupan.
Jadi, sudahkah kamu mengucapkan syukur atas berkah yang kamu dapat hari ini?
Baca Juga: Gaya Hidup Minimalis, Buat Lebih Bersyukur dan Bahagia