HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Yaitu virus yang merusak kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan imunitas tubuh. Penyakit HIV ini jika tidak ditangani serius akan berkembang menjadi kondisi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) sebagai kondisi akhir atau stadium akhir dari HIV, dan kemampuan tubuh sudah sangat lemah atau hilang sepenuhnya.
Apa saja gejala yang dialami?
- Kebanyakan orang mengalami gejala yang relative wajar atau hamper sama dengan flu dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi. Gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
- Akan tetapi, gejala ini tidak sepenuhnya berarti mengidap HIV. Ada beberapa gejala lain yang cukup dominan dan disertai dengan komorbit atau penyakit penyerta lain.
Sementara itu, tercatat penderita HIV/AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Provinsi yang relative tinggi terdapat di Bandung. Berdasarkan data DINKES Kab. Bandung, dari bulan Januari 2023 – Oktober 2023 terdapat 474 kasus baru HIV di Bandung, yang menyebabkan kasus HIV dari tahun ke tahun terus meningkat. Artinya hampir 50 orang setiap bulannya terinfeksi HIV.
HIV/AIDS menjadi penyakit yang masih belum memiliki obat-obatan yang benar-benar ada. Beberapa obat-obatan telah dikembangkan dan dipercaya untuk yang dapat mengendalikan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit. Salah satu pengobatan yang dilakukan yaitu pengobatan antiviral. Pengobatan HIV ini harus cepat dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis.
Penyakit ini tertular melalui hubungan seks anal atau vagina, atau berbagi jarum suntik, atau peralatan suntik narkoba lainnya, ataupun ibu ke anak selama kehamilan, jarum suntik, menyusui dan melalui luka, risiko penyakit hepatitis B dan hepatitis C , serta infeksi penyakit lainnya.
Jadi sobat, sudah mengenal sedikit tentang HIV/AIDS bukan?
nantikan tulisan lanin seputar HIV di chapter selanjutnya ya!
Baca Juga: Mengapa Masyarakat Indonesia Kurang Berminat Beralih ke Motor Listrik? Ini Alasannya!
Source
https://www.cdc.gov/.akses 2 Januari 2023